Kenapa Daun Berwarna Hijau

Segala sesuatu tentang sains selalu menarik untuk diulas. Ketertarikan saya dengan sains telah menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar untuk menggali dan menggali lagi segala sesuatu tentang alam, manusia, hewan, dan tumbuhan. Ketertarikan ini ternyata dimiliki seorang anak kecil. Betapa tidak, hari ini saya diberi pertanyaan yang berhubungan dengan sains.

Berbicara soal tumbuhan, ada anak yang bertanya pada saya dengan spontan "kenapa daun warnanya hijau?" wah... sepertinya butuh penjelasan yang panjag dengan bahasa yang mudah diterima nalar seorang anak kecil. Itu karena zat hujau daun. Jawaban itulah yang saya berikan, tapi si anak seperti belum puas, justru muncul pertanyaan baru lagi "apa itu zat hijau daun?" sudah pasti ini akan menambah panjang penjelasan yang harus diberikan. (dengan bahasa anak-anak tentunya.)

Heeemmh.. sayapun menarik nafas dan memulai menjawab pertanyaan anak itu. Jadi daun berwarna hijau itu karena adanya zat dengan warna hijau, yang disebut klorofil a dan klorofil b yang ada di dalam serat-serat  tanaman. Apa fungsinya? fungsinya adalah untuk melakukan penyerapan sinar matahari guna berjalannya proses fotosintesis. Foto sintesis itu apa? tanya si anak lagi. Foto sintesis itu suatu proses pengolahan sari makanan dengan bantuan cahaya matahari. Ada lagi, pigmen-pigmen hijau tersebut berada dan dibuat di dalam suatu bagian sel,plastida, yang disebut kloroplas. Pigmen hijau itu menutupi pigmen-pigmen warna lainnya seperti merah-orannye (beta-carotene) dan juga kuning (xanthophylls). Tapi kok ada juga daun yang warnanya bukan hijau? Nah kalau itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: perbedaan dalam hal susunan dan kandungan biokimia, ada tidaknya susunan bulu-bulu/rambut pada permukaan daun, perbedaan habitat tanaman, umur daun, dll. Bahkan ternyata, disain daun pun dapat berpengaruh terhadap tampilan warna hijau dari daun tersebut. Tetapi yang terpenting adalah jumlah klorofil per area permukaan daun memegang peranan yang penting dalam menentukan hijaunya daun. Faktor lain yang berpengaruh terhadap tampilan dari hijaunya warna daun misalnya adanya penyakit tertentu pada daun atau tanaman, kekurangan atau kelebihan unsur-unsur hara tertentu, juga mempengaruhi warna hijau dari daun. Si anak diam sejenak, entah dia mengerti atau bingung dengan penjelasan saya. Tapi itulah yang saya tahu tentang kenapa daun berwarna hijau. Mudah-mudahan si dia paham. Satu hal, dari kejadian ini saya melihat bahwa ada ketertarika dari anak untuk mencari tahu tentang apapun yang ada di sekitarnya. Mungkin besok akan muncul lagi pertanyaan pertanyaan lain yang keluar dari mulut si kecil dan mungkin saya harus membuka dulu buku tentang sains untuk menjawabnya.


Salam sains..
Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 8:15 PM

Kelangsungan Hidup Organisme

Setiap organisme mempunyai lingkungan hidup yang berbeda-beda. Lingkungan hidup yang sesuai, sehingga organisme dapat hidup dan berkembangbiak disebut habitat. Contohnya habitat cacing tanah adalah di dalam tanah yang lembap. Lingkungan hidup dapat mengalami perubahan, perubahan tersebut disebabkan karena peristiwa alam, misalnya gempa bumi, kekeringan, banjir atau karena perbuatan manusia misalnya penebangan hutan untuk persawahan dan perumahan, pencemaran udara, air atau tanah dan lain-lain. Perubahan lingkungan menyebabkan perubahan pula pada organisme yang hidup di dalamnya. Organisme harus dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut, sebab bila tidak ia akan mengalami kesulitan atau bahkan mengakibatkan kematian. Kelangsungan hidup organisme didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. Adaptasi merupakan penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan. Seleksi alam merupakan kemampuan alam untuk menyeleksi organisme yang ada di dalamnya. Dengan beradaptasi makhluk hidup yang mampu bertahan akan berlangsung hidupnya, sedangkan yang tidak mampu bertahan akan punah, dalam peristiwa inilah alam akan berperan sebagai penyeleksi. Sedangkan perkembangbiakan untuk melestarikan jenisnya sehingga kelangsungan hidupnya akan tetap berlangsung.

Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Macam-macam Adaptasi
Ada banyak bentuk adaptif tubuh makhluk hidup supaya dapat bertahan hidup, bentuk adaptif ini dapat berupa struktur tubuh, warna tubuh, fungsi alat tubuh dan lain-lain, yang semuanya bertujuan untuk membantu bertahan hidup. Walaupun ada banyak cara makhluk hidup untuk beradaptasi tetapi secara garis besar adaptasi dibedakan menjadi 3 yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi Morfologi
Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat-alat tubuh sehingga sesuai dengan lingkungannya.

Macam-macam adaptasi morfologi pada tumbuhan:
Tumbuhan ada yang hidup di darat, di air, di daerah kering dan daerah lembap, karena tempat hidup yang berbeda-beda inilah maka tumbuhan mempunyai ciri-ciri tertentu dalam rangka menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidupnya. Berikut macam-macam cara adaptasi tumbuhan:

a. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit)
  1. Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik atau bahkan tidak mempunyai daun, dengan demikian maka penguapan melalui daun menjadi sangat sedikit.
  2. Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
  3. Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.
  4. Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas. Contoh tumbuhan kaktus.


b. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap (higrofit)
  1. Mempunyai daun yang tipis dan lebar.
  2. Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat mempercepat proses penguapan. Contoh: Tanaman keladi

c. Adaptasi tumbuhan yang hidup di air (hidrofit)
Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi udara. Contoh: enceng gondok, kiambang.

Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh : Hydrilla,Vallisneria. Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan air. Contoh: teratai, kangkung. Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak. Contoh: tumbuhan bakau. 

Macam-macam adaptasi morfologi pada hewan:
a. Adaptasi morfologi pada bentuk paruh dan kaki pada burung 
Bentuk paruh dan kaki pada burung beranekaragam disesuaikan dengan jenis makanan dan cara memperoleh makanan tersebut. Burung pemakan biji mempunyai bentuk paruh berbeda dengan burung pemakan daging atau burung pemakan serangga demikian pula kaki burung elang berbeda dengan kaki bebek karena cara memperoleh makanannya juga berbeda. 

  1. Paruh burung elang, bentuknya runcing, agak panjang dengan ujung agak membengkok sesuai dengan jenis makanannya yang berupa daging. Kaki pada burung elang, ukurannya pendek, cakar sangat kuat untuk mencengkeram mangsa atau daging.
  2. Paruh bebek, pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna untuk menyaring makanan dari air dan lumpur dan kaki pada bebek berselaput di antara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di tanah berlumpur. 
  3. Paruh burung pipit, bentuknya pendek tebal dan runcing sesuai dengan jenis makanannya yaitu untuk memecah biji-bijian dan tiga kaki ke depan satu ke belakang untuk berjalan dan hinggap.
  4. Paruh burung pelatuk, runcing agak panjang untuk memahat kayu pohon untuk menangkap dan memakan serangga di dalamnya. Kaki burung pelatuk mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke belakang untuk memanjat.

b. Adaptasi morfologi pada mulut serangga
Bentuk mulut serangga bermacam-macam disesuaikan dengan cara mengambil makanannya. 
  1. Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan rahang bawah yang kuat untuk menggigit, misalnya: lipas, jengkerik, dan belalang.
  2. Tipe mulut penghisap dan penjilat,memiliki bibir untuk menjilat, misalnya: lebah madu dan lalat.
  3. Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai rahang yang runcing dan panjang untuk menusuk dan menghisap, misalnya: nyamuk.
  4. Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti belalai yang panjang dan dapat digulung sehingga dapat menghisap madu yang terdapat jauh di dasar bunga, misalnya kupu-kupu. 

2. Adaptasi Fisiologi
Adalah cara penyesuaian diri fungsi alat-alat tubuh atau kerja alat-alat tubuh terhadap lingkungannya. Adaptasi ini tidak mudah diamati seperti pada adaptasi morfologi, karena menyangkut fungsi ala-talat tubuh dan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh.

Macam-macam adaptasi fisiologi:
  1. Hewan ruminantia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumputrumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
  2. Teredo navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.
  3. Manusia yang biasa hidup di dataran rendah Daerah pantai dan dataran rendah mempunyai kadar oksigen lebih tinggi dari pada dataran tinggi. Bila manusia harus berpindah ke dataran tinggi yang mempunyai kadar oksigen rendah. Bagaimana cara beradaptasi agar tetap bertahan? Oksigen diperlukan tubuh untuk oksidasi makanan, di dalam tubuh oksigen diikat oleh hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah (eritrosit), maka orang yang berpindah dari dataran rendah ke dataran tinggi harus mampu menyesuaikan diri dengan memproduksi hemoglobin atau eritrosit yang jumlahnya lebih banyak agar tetap dapat bertahan hidup.
  4. Ikan yang hidup di air laut, yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari tekanan osmosis air laut. Agar ikan tidak mati kekeringan karena air di dalam sel tubuh ikan akan tertarik oleh air laut maka ikan yang hidup di air laut banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine, dan urine yang dikeluarkan pun pekat. Sedangkan kelebihan garam yang turut terminum akan dikeluarkan lagi ke dalam air laut melalui insang secara aktif.
  5. Ikan yang hidup di air tawar, mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi dari tekanan osmosis air tawar, keadaan demikian menyebabkan air akan masuk secara osmosis ke dalam tubuh ikan. Supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung maka cara adaptasi dengan sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air.

3. Adaptasi Tingkah Laku
Adalah cara penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku. 

Macam-macam adaptasi tingkah laku pada hewan:
  1. Cicak melakukan ototomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuhnya.
  2. Mamalia yang hidup di air laut, misalnya lumbalumba dan paus sering muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen di udara, karena alat pernapasannya berupa paru-paru yang tidak dapat mengikat oksigen yang terlarut dalam air. 
  3. Pada musim dingin banyak hewan berdarah panas membutuhkan energi tambahan untuk menjaga suhu tubuhnya, tetapi makanan sangat langka untuk dapat bertahan hidup maka beberapa hewan misalnya tikus, landak, beruang hitam dan lain-lain melakukan hibernasi, yaitu tidur panjang pada musim dingin. Demikian pula untuk hewan yang hidup di daerah gurun yang sangat panas pada musim kemarau mempunyai perilaku tertentu yaitu melakukan estivasi yaitu tidur panjang pada musim kemarau supaya dapat bertahan hidup di daerah gurun. Misalnya: kadal, katak, keong, dan lain-lain.
  4. Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu. Bagaimana caranya rayap menghancurkan kayu? Di dalam usus rayap terdapat hewan Protozoa, yaitu Flagellata yang menghasilkan enzim selulase yang dapat membantu rayap mencerna kayu. Secara periodik kulit rayap akan mengelupas, pada saat mengelupas, usus bagian belakang yang ada Flagellatanya ikut terkelupas. Untuk mendapatkan Flagellatanya kembali maka rayap memakan kembali kulitnya yang mengelupas.
Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 9:13 PM

Pentingnya Minum Air Putih

Tubuh kita 80% nya adalah air, dan kandungan air tertinggi terdapat di otak. Ada yang bilang kalo seminggu tidak makan orang masih bisa hidup, tapi seminggu tidak minum air putih, manusia akan kering, dehidrasi, dan fatal akibatnya. Saya sendiri belum pernah mencoba, males aja kalo mesti ngerasain kekurangan cairan alias dehidrasi. Lalu ada ga sih aturan, atau batasan jumlah berapa banyak air yang kita minum tiap harinya? tidak ada jumlah pasti, tergantung cuaca dan aktifitas kita. Jika cuaca terik dan kita banyak melakukan aktfitas yang mengeluarkan keringat maka asupan cairan juga harus ditambah untuk mengganti cairan yang hilang.

Untuk mencapai keadaan normal hidup sehat seseorang harus menyesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan usia juga aktivitas yang dilakukannya. Banyak yang menyarankan minum air putih itu minimal 8 gelas sehari, ingat ini jumlah minimal. Kalau dihitung 8 gelas kurang lebih seperti ini, pagi 2 gelas, siang 2 gelas, sore 2 gelas, dan malam 2 gelas air putih. Nah, akan tetapi seperti apa  yang saya sebutkan diatas, apabila cuaca terik kita disarankan meminum air lebih banyak. 
.

Pada awalnya saya sendiri tidak terlalu mementingkan yang namanya minum, minum ya kalau merasa haus saja, sampai pada suatu hari teman saya ada yang menyarankan untuk minum 2 gelas air putih saat bangun tidur, katanya itu akan membuat tubuh kita menjadi segar dan terasa fit. Ah masa iya, tetapi setelah saya mencoba ternyata benar. Awalnya memang sedikit tidak enak, perut terasa mual padahal belum satu gelas air saya habiskan. Keesokan harinya saya mencoba kembali dengan sedikit memaksakan untuk meminum 2 gelas, dan apa hasilnya? ya sayapun muntah.. tidak berhenti disitu, saya terus mencobanya setiap bangun tidur, sampai akhirnya tubuh sayapun menerima kebiasaan baru itu, dan setelah berjalan satu minggu, bisa dibilang tubuh sayapun "nagih" minta minum. Dan.. benar saja, saya merasakan perbedaan setelah melakukan kebiasaan ini.

Usut punya usut, selidik punya selidik (cia bahasanya) ternyata minum air putih ketika bangun dan perut dalam keadaan kosong banyak sekali manfaatnya. Saat kita tidur, tubuh kehilangan banyak cairan. Jadi, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi air putih begitu bangun tidur. Air di pagi hari bisa membantu menyeimbangkan sistem limpa. Dengan menghidrasi tubuh, bisa memaksimalkan fungsi tubuh dalam seharian, menyeimbangkan cairan tubuh dan mencegah infeksi. Dengan meminum air dalam keadaan perut kosong, kita membantu memurnikan usus kembali dan membuatnya lebih mudah menyerap nutrisi makanan yang masuk berikutnya. 

Wah..wah ternyata banyak sekali manfaat meminum air putih.. Semakin penasaran sayapun mencari manfaat lain, dan fakta yang saya temukan membuat saya semakin takjub. Dengan mengonsumsi air putih bisa membantu kita merontokkan racun di dalam tubuh, maka kulit pun jadi tidak kusam lagi. Bahkan konsumsi air putih setiap pagi setelah bangun tidur bisa membantu membersihkan racun dalam darah sehingga wajah kita berseri dan berkilau. Hayo buat para cewek yang pengin tampil berkilau perbanyak minum air ya ladies... Ada lagi ga manfaat yang lain? Ada doong... Saat merasa lemas, pusing dan anemia, ada baiknya minum air dalam jumlah yang cukup. Dengan begitu, kita bisa membantu tubuh membentuk sel darah yang baru dan membantu pembentukan sel otot, Bagi anda yang Ingin tubuh langsing, cobalah minum dua gelas air setiap bangun tidur. Rajin minum air di pagi hari bisa meningkatkan metabolisme tubuh sebanyak 24% saat itu juga.

Nah.. gimana guys and ladies, masih berpikir kalau air putih itu tidak enak? Jangan malas minum air putih. Setelah bangun tidur, daripada mengambil remote TV, lebih baik ambil segelas air putih untuk kesehatan Anda. Semoga bermanfaat...
Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 7:19 PM

Unsur-unsur Iklim

Unsur-unsur iklim pada dasarnya sama dengan unsur-unsur cuaca. Namun iklim mempunyai unsur yang lebih stabil tidak seperti cuaca yang selalu berubah-ubah. Iklim mempunyai unsur-unsur pembentuk yaitu suhu, kelembapan udara, angin, tekanan udara, awan dan hujan.

A. Suhu atau Temperatur udara
Suhu udara yaitu keadaan panas atau dinginnya suatu tempat ditinjau dari keadaan suhunya. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara adalah Termometer. Suhu di berbagai tempat di belahan bumi ini sangat bervariasi. Untuk wilayah Indonesia sendiri mempunyai suhu rata-rata tahunan yang cukup tinggi yaitu kurang lebih 26 derajat celcius. Suhu terpanas di Indonesia terjadi pada bulan Januari. Sedangkan suhu harian terpanas terjadi kurang lebih sekitar pukul 13.30 dan suhu terdingin terjadi pada sekitar pukul 05.00. Selisih suhu tertinggi dan terendah yang terjadi pada suatu tempat disebut amplitudo suhu. Tempat-tempat di permukaan bumi yang mempunyai suhu yang sama didalam peta dihubungkan dengan sebuah garis yang disebut isoterm. Tinggi rendahnya suhu udara di suatu tempat tergantung dari beberapa faktor yaitu lamanya panyinaran matahari, sudut datang sinar matahari, ketinggian suatu tempat, keadaan permukaan bumi, dan kejernihan udara.


1. Lamanya Penyinaran Matahari
Ketika terkena sinar matahari tentunya kita merasakan panas, dan ketika kita berjemur di teriknya sinar matahari selama satu jam tentu akan tetasa lebih panas lagi. Alat untuk mengukur lamanya penyinaran matahari disebut Compbell Stokes.


2. Sudut Sinar Datang Matahari
Suhu tertinggi terjadi pada siang hari karena pada siang hari sudut datang sinar matahari lebih besar jika dibandingkan dengan pagi atau sore hari. Apa itu sudut datang sinar matahari? Sudut datang sinar matahari adalah sudut yang dibentuk antara bidang horisontal atau mendatar dengan datang sinar matahari.


3. Ketinggian Suatu Tempat
Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan air laut maka suhunya akan semakin dingin. Setiap naik 100 meter diatas permukaan air laut maka suhunya turun rata-rata 0,6 derajat celcius. Hal inilah yang disebut gradien temperatur. Sedangkan suhu rata-rata dipermukaan air laut Indonesia sekiar 26,3 derajat celcius. Dengan demikian, untuk menghitung suhu suatu tempat pada ketinggian tertentu dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Th=To-gt x H/100
Keterangan:
Th : suhu pada ketinggian H
To : suhu awal/suhu dpl
gt : gradien temperatur (0,6 derajat)
H : ketinggian suatu tempat


4. Keadaan Permukaan Bumi
Keadaan permukaan bumi juga mempengaruhi suhu udara. Sebagai contoh tanah yang terdapat vegetasi suhunya akan lebih dingin jika dibandingkan dengan tanah yang gundul tanpa vegetasi.


5. Kejernihan Udara
Kejernihan udara juga mempengaruhi suhu udara di suatu wilayah. Keadaan udara yang banyak mengandung polusi atau awan suhunya akan berbeda jika dibandingkan dengan keadaan udara yang bersih.


B. Kelembapan Udara
Kelembapan udara adalah banyak sedikitnya uap air yang ada dalam udara. Kelembapan udara dapat diukur dengan alat higrometer/higrograf atau psychometer. Alat ini bekerja secara otomatis. Kelembapan udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelembapan absolut (mutlak) dan kelembapan relatif.


1. Kelembapan Udara Absolut atau Mutlak
Kelembapan udara absolut dan mutlak yaitu banyaknya uap air yang terdapat dalam satu meter kubik udara. Kelembapan udara absolut dinyatakan dalam gram per meter kubik.


2. Kelembapan Udara Relatif atau Nisbi
Kelembapan udara relatif atau nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembapan mutlak) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung dalam udara tersebut, pada suhu yang sama. Kelembapan udara relatif dinyatakan dalam (%).


C. Angin
Angin yaitu gerakan udara dari suatu tempat ke tempat lain. Arah dan gerakan angin sesuai dengan hukum buys ballot, yang menyatakan bahwa angin bertiup dar tekanan maksimum ke tekanan udara minimum dan di belahan bumi utara angin dibelokkan ke arah kanan dan di belahan bumi selatan angin dibelokan ke arah kiri.
Untuk menentukan arah angin biasanya digunakan bendera angin atau kantong angin. Sedangkan untuk menentukan kecepatan angin digunakan alat yang bernama anemometer.
Kecepatan angin dinyatakan dalam kilometer/jam atau knot/jam (1 knot =1,854 km). Kekuatan dan kecepatan angin sangat ditentukan oleh beberapa hal antara lain gradien barometer, ketinggian suatu tempat, reliev daratan, dan jarak antar daerah.
Gradien barometer adalah perbedaan tekanan udara antara dua isobar. Makin besar perbedaan gradien barometernya maka angin yang bertiup makin kencang dan makin besar pula kekuatannya. Sedangkan ketinggian suatu dimana angin akan baertiup lebih kencang pada tempat yang tinggi karena angin tidak akan terhalang oleh bangunan atau reliev permukaan bumi.
Relief daratan dimana angin akan bertiup lebih kencang daripada daerah yang berelief kasar. Diatas permukaan air laut angin akan bertiup lebih kencang jika dibandingkan dengan di daratan. Jarak antar daerah, semakin jauh daerah yang dimaksud adalah daerah yang mempunyai tekanan udara yang berbeda, maka makin lemah pula angin yang bertiup.


Secara umum angin dapat dibedakan menjadi 3 yaitu angin tetap, angin lokal, dan angin muson.

1. Angin Tetap 
Angin tetap yaitu angin yang bertiupnya tetap sepanjang tahun, baik mengenai arahnya maupun waktu dan tempatnya.
Berikut ini beberapa jenis angin tetap:
1). Angin pusat
Angin pusat yaitu angin yang bertiup dari daerah maksimum subtropis sekitar 30°LU - 40°LU dan 30°LS - 40°LS ke daerah minimum tropis antara 23,5°LS - 23,5°LS atau daerah minimum khatulistiwa sekitar 0derajat.
Contoh: angin pusat timur laut dan angin pusat tenggara.
2).Angin Antipasat
Angin antipasat yaitu angin yang berada jauh dari permukaan bumi yang bertiup dari daerah maksimum tropis ke daerah minimum subtropis.
3). Angin Barat
Angin barat yaitu angin yang bertiup dari arah barat ke timur yang terjadi di daerah lintang 40 derajat LU - 60 derajat LU maupun 40 derajat LS - 60 derajat LS.
4). Angin Timur
Angin timur yaitu angin yang bertiup didalam suatu tempat atau wilayah karena adanya perbedaan tekanan udara akibat pemanasan matahari. Angin lokal bertiup pada daerah yang tidak begitu luas dan biasanya arah bertiupnya berubah ubah.


2. Angin Lokal
Angin lokal yaitu angin yang bertiup didalam suatu tempat atau wilayah karena adanya perbedaan tekanan udara akibat pemanasan matahari. Angin lokal bertiup pada daerah yang tidak begitu luas dan biasanya arah bertiupnya berubah-ubah.

Berikut ini beberapa jenis angin lokal.
a. Angin laut. Yaitu angin yang bertiup dari laut menuju ke daratan dan terjadi pada siang hari.

b. Angin Darat, Yaitu angin yang bertiup dari daratan menuju ke laut dan terjadi pada malam hari.
c. Angin Lembah, Yaitu angin yang bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung dan terjadi pada siang hari.
d. Angin gunung , Yaitu angin yang bertiup dari gunung menuju ke lembah dan terjadi pada malam hari.
e. Angin Siklon, Yaitu angin yang gerakannya memutar kedalam. Di belahan bumi utara, angin siklon berputar berlawanan dengan jarum jam, sedangkan di belahan bumi selatan angin siklon berputar searah jarum jam.
Contoh: Angin tornado di Amerika Serikat dan angin topan di laut Cina.
f. Angin Antisiklon, yaitu angin yang gerakannya memutar keluar. Dibelahan bumi utara, angim memutar searah jarum jam dan di belahan bumi selatan angin memutar berlawanan dengan arah jarum jam.
g. Angin jatuh, yaitu angin yang bertiup dari puncak gunung yang sifatnya panas dan kering karena sudah tidak mengandung uap air. 
Berikut beberapa contoh angin jatuh.
1. angin bahorok
2. angin kumbang
3. angin gending
4. angin brubu dan
5. angin wambraw.


3. Angin Muson
Angin muson merupakan angin yang bertiupnya berganti arah setiap enam bulan sekali. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pemanasan udara antara belahan bumi utara dan belahan bumi selatan sebagai akibat pergeseran semu tahunan matahari.


D. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah beratnya udara di suatu areal. Tekanan udara diukur dengan alat yang disebut barometer. Alat ini bekerja secara otomatis. Kita tinggal melihat skala yang ditunjuk oleh barometer tersebut. Didalam sebuah peta kadang kita jumpai garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara yang sama yang disebut isobar.


E. Awan
Awan merupakan kumpulan-kumpulan titik-titik air atau juga bisa berupa kristal-kristal es yang terjadi karena adanya kondensasi dari uap air yang ada. Awan ini hanya terjadi pada lapisan troposfer.


a. Jika dilihat dari bentuknya, awan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1). Awan kumulus (bergumpal), 









yaitu awan yang tebal dan bergumpal dengan bagian bawah datar dan bagian atas berbentuk menyerupai setengah lingkaran atau dome.

2). Awan cirrus (awan bulu), yaitu awan yang tipis berbentuk seperti bulu ayam.









3). Awan stratus (berlapis), yaitu awan yang merata rendah.

b. Dilihat dari ketinggiannya, awan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1). Awan tinggi
Adalah awan yang mempunyai ketinggian 6 sampai 12 kilometer.
Contoh: Awan Cirrostratus (Cs), Awan Cirrus (Ci), Awan Cirrocumulus (Ce)

2). Awan sedang
Yaitu awan yang mempunyai ketinggian 3 sampai 6 kilometer.
Contoh: Awan Altostratus (As), Awan Altocululus (Ac)

3). Awan rendah
Adalah awana yang mempunyai ketinggian kurang dari 3 kilometer.
Contoh: Awan Stratokuulus (Sc, Awan Stratus (St) dan awan Comulonimbus (Cb)

F. Hujan
Hujan merupakan peristiwa jatuhnya titik-titik air atau es ke permukaan bumi. Curah hujan di Indonesia cukup tinggi, rata-rata per tahun lebih dari 2.000 mm. semakin ke timur curah hujan Indonesia semakin berkurang, karena curah hujan di Indonesia dipengaruhi oleh angin muson barat. 

Faktor banyak sedikitnya curah hujan:
Banyak sedikitnya curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:
  1. Letak atau posisi daerah tersebut. Daerah yang ada ditepi laut akan sering mendapatkan hujan jika dibandingkan dengan daerah-daerah yang ada di pedalaman.
  2. Relief suatu daerah. Daerah yang bergunung-gunung dengan daerah yang datar akan mempunyai curah hujan yang berbeda, karena daerah pegunungan dapat menyebabkan turunnya hujan yaitu hujan orografis.
  3. Daerah Konfergerensi Antar Tropis (DKAT). DKAT yaitu daerah yang suhunya lebih tinggi daripada daerah sekitarnya, sehingga tekanan udaranya minimum.  Hal ini menyebabkan terjadinya konveksi udara yang dapat menimbulkan turunnya hujan. 
  4. Iklim. Iklim yang berbeda juga akan memiliki curah hujan yang berbeda pula. Iklim tropis curah hujannya akan lebih besar jika dibandingkan dengan iklim subtropis atau iklim sedang.
Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 6:18 PM

Klasifikasi Iklim

Ada beberapa cara mengklasifikasikan iklim. Berdasarkan letak astronomis dan ketinggian tempat, iklim dibagi menjadi dua yaitu iklim matahari dan iklim fisis. Sedangkan menurut para ahli, iklim dibumi dibedakan menjadi iklim matahari, iklim fisis, iklim menurut Junghuhn, dan iklim menurut Koppen.

A. Iklim Matahari
Iklim matahari yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari. Berdasarkan klasifikasi iklim matahari, iklim di bumi dapat dibedakan menjadi empat yaitu:



1. Iklim tropis (23,5° LU - 22,5° LS)
Wilayah beriklim tropis adalah seluruh bagian bumi dimana matahari mencapai sebuah titik diatas kepala paling tidak sekali selama sepanjang tahun. Di daerah tropis dikenal dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.

Sumber: e-dukasi.net
2. Iklim subtropis (23,5° LU-35° LU dan 23,5° LS-35° derajat LS)
Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan rintangan alam seperti badai, hujan salju, atau tornado. Daerah beriklim subtropis memiliki empat musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin.


3. Iklim sedang (35°-66,5°LU dan 35°-66,5°LS)

4. Iklim dingin/kutub terlatak antara 66,5°LU-90°KU dan 66,5°LS-90°KS.

B. Iklim Fisis
Pembagian iklim fisis didasarkan pada keadaan yang ada dimuka bumi, baik mengenai daratan, lautan, relief muka bumi, angin, maupun arus laut. Iklim fisis terbagi menjadi iklim maritim, iklim kontinantal, dan iklim pegunungan.


1. iklim maritim (iklim laut)
Iklim ini merupakan iklim yang dipengaruhi oleh angin darat. ciri-cirinya antara lain:

a. amplitudo suhu harian dan tahunan kecil.
b. banyak turun hujan dan kadang disertai petir.


2. iklim kontinental
Iklim kontinental merupakan iklim yang dipengaruhi oleh angin darat. Ciri-cirinya antra lain:

a. amplitudo suhu harian besar
b. amplitudo suhu tahunan besar, pada musim panas suhu tinggi dan pada musim dingin suhu rendah.


3. Iklim Pegunungan
Iklim pegunungan merupakan iklim yang dipengaruhi oleh angin pegunungan. Ciri-cirinya antara lain:

1. amplitudo suhu harian besar
2. tekanan udara rendah
3. sinar matahari terik


C. Iklim Jungjuhn

Jungjuhn mengklasifikasikan iklim di Indonesia berdasarkan ketinggian suatu tempat dan jenis tumbuh-tumbuhan yang dapat tumbuh dengan baik di tempat tersebut. menurutnya iklim dapat dibedakan menjadi empat yaitu panas, sedang, sejuk dan dingin.


1. iklim panas terdapat pada daerah yang mempunyai ketinggian 0 sampai 650 meter, suhu rata-rata tahunan lebih dari 22 derajat celcius. Tumbuhan yang cocok dan dapat tumbuh dengan baik yaitu padi, jagung, karet, tebu dan kelapa.

Sumber gambar: e-dukasi.net
2. Iklim sedang, terdapat pada daerah yang mempunyai ketinggian antara 650 sampai 1.500 meter, suhu rata-rata tahunan antara 15-22 derajat celcius. Tumbuh-tumbuhan yang dapat tumbuh dengan baik yaitu tembakau, kopi, dan coklat.

3. Iklim sejuk, terdapat pada daerah yang mempunyai ketinggian 1.500 - 2.500 meter, suhu rata-rata tahunan 11 derajat-15 derajat celcius. Tumbuh tumbuhan yang dapat tumbuh dengan baik yaitu teh, kopi, kina, dan sayuran (holtikultura)

4. Iklim Dingin terdapat pada daerah yang mempunyai ketinggian diatas 2.500-4.000 meter, dengan suhu rata-rata tahunan 11 derajat celcius. Tidak terdapat tumbuh-tumbuhan kecuali lumut dan semacamnya.

5. Iklim salju tropis terdapat pada daerah dengan ketinggian lebih dari 4.000 meter dari permukaan laut. Didaerah ini tidak terdapat tumbuhan.

D. Iklim Koppen
Wladimir Koppen seorang ahli kebanggaan Jerman membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur. Menurutnya secara garis besar iklim dapat dibedakan menjadi lima, yaitu iklim hujan tropik (A), iklim kering (B), iklim sedang (C), iklim dingin (D), dan iklim lembab (E).

1. Iklim A (iklim hujan tropis)
Ciri-ciri iklim A ini antara lain suhu rata-rata bulanan diatas 18 derajat celcius, curah hujan dan penguapan tinggi, dan tidak mempunyai musim dingin. Iklim A dapat dibagi lagi menjadi tiga, yaitu Af (iklim hujan tropis dengan hujan sepanjang tahun), Am (iklim hujan tropis dengan pergantian musim), dan Aw (iklim sabana tropis).


2. Iklim B (iklim kering)
Ciri-ciri iklim B antara lain curah hujan sangat berkurang, penguapan tinggi, dan tidak ada cadangan air sehingga tidak dijumpai jenis sungai permanen. Iklim B, dapat dibedakan menjadi dua yaitu Bs (iklim stepa), dan Bw (iklim gurun).


3. Iklim C (iklim sedang)
Ciri-ciri iklim sedang antara lain pada musim panas suhunya lebih tinggi 10 derajat celcius, dan pada musim dingin suhunya antara -3 sampai -18 derajat celcius. Iklim C dapat dibedakan menjadi tiga yaitu  Cf (iklim sedang dan lembap), Cw (iklim sedang dengan musim dingin yang kering), dan Cs (iklim sedang musim panas yang kering).

4. Iklim D (iklim dingin)
Ciri-ciri iklim D antara lain suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari -3  derajat celcius, dan suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 10 derajat celcius. Iklim D dapat dibedakan menjadi dua yaitu Df (iklim dingin dengan musim dingin yang lembap) dan  Dw (iklim dingin dengan musim dingin yang kering).


5. Iklim E (iklim kutub)
Ciri-ciri iklim E antara lain suhu rata-rata bulan terpanas kurang dari 10°C, dan suhunya dingin sepanjang tahun. Iklim E dapat dibagi menjadi dua yaitu ET (iklim tundra) dan EF (iklim es abadi)

E. Iklim Schamidt-Ferguson
Schamidt-Ferguson membagi iklim berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan yang dirumuskan sebagai berikut:
1). Golongan iklim A, yaitu kategori sangat basah, nilai Q = 0 - 14,3%
2). Golongan iklim B, yaitu kategori basah, nilai Q = 14,3 - 33,3%
3). Golongan iklim C, yaitu kategori agak basah, nilai Q = 33,3 - 60%
4). Golongan iklim D, yaitu kategori sedang, nilai Q = 60 - 100%
5). Golongan iklim E, yaitu kategori agak kering, nilai Q = 100 - 167%
6). Golongan iklim F, yaitu kategori kering, nilai Q = 167 - 300%
7). Golongan iklim G, yaitu kategori sangat kering, nilai Q = 300 - 700%
8). Golongan iklim H, yaitu kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700%

F. Iklim Oldeman
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe iklim yaitu:
1. Iklim A. Iklim yang memiliki bulan basah lebih  dari 9 kali berturut-turut
2. Iklim B. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut
3. Iklim C. Iklim yang yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut
4. Iklim D. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut

Berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketentuan tertentu diurutkan sebagai berikut:
a. Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm
b. Bulan lembab bila curah hujan 100-200 mm
c. Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm

Pada dasarnya kriteria bulan basah dan bulan kering yang dipakai Oldeman berbeda dengan yang digunakan oleh Koppen ataupun Schmidt-Ferguson. Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut:
1. Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm
2. Bulan lembab bila curah hujannya 100-200 mm
3. Bulan kering apabila curah hujannya kurang dari 100 mm



Sumber: e-dukasi.net dan sumber lain
Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 9:45 AM

Faktor Penyebab Perubahan Iklim Global

Sejak dikenalnya ilmu mengenai iklim, banyak ilmuan telah mempelajari bahwa ternyata iklim di bumi yang kita pijak ini senantiasa berubah. Namun dari hasil beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa perbuatan manusia juga mempengaruhi perubahan iklim. Pengaruh perbuatan manusia dalam kaitannya dengan perubahan iklim telah memberi dampak yang sangat luas terhadap sistim alam, termasuk pencairan es, mekarnya tanaman lebih cepat di benua eropa, dan turunnya produktivitas danau di Afrika. Penentu utama terbentuknya dinamika cuaca dan iklim adalah panas matahari. Matahari merupakan sumber pemanasan atmosfer bumi. Atmosfer bumi dapat berubah menjadi lebih panas dari sekarang bila perlindungannya rusak atau akibat dari hal-hal lain. Penyebab gangguan iklim antara lain pemanasan bumi, ketidakseimbangan kelembapan atmosfer dan air tanah, menebalnya partikel debu dan sulfur yang disemburkan oleh letusan gunung berapi.

Berikut akan saya uraikan faktor-faktor penyebab meningkatnya pemanasan bumi (global).

1. Kerusakan Lapisan Ozon.
Ozon adalah sebuah bentuk oksigen dengan tiga atom. Biasanya oksigen terdiri atas dua atom (O2). Kebanyakan ozon di bumi terdapat di lapisan ozon kira-kira 20 mil keatas dari permukaan bumi. Lapisan ini disebut Stratosfer. Ozon berfungsi melindungi bumi dari radiasi sinar UV, sehingga suhu di permukaan bumi tidak terlalu panas. Secara alami sinar matahari dapat membentuk ozon dan kemudian ozon tersebut melindungi bumi dari dampak buruk radiasi matahari. Namun, banyak faktor yang telah menyebabkan kondisi ozon di stratosfer berubah sehingga terjadi dampak negatif itu. Hal-hal yang menyebabkan perubahan kondisi lapisan ozon adalah sebagai berikut:
  1. Buangan knalpot kendaraan bermotor.
  2. Pemakaian pupuk yang mengandung persenyawaan nitrogen.
  3. Pesawat terbang supersonik.
  4. Pembakaran bahan bakar fosil.
  5. Gas CFC (Chlorofluoro-carbon).
  6. Variasi siklus matahari.
  7. Semburan debu gunung berapi ke stratosfer.
  8. Pergolakan di stratosfer.
  9. Terbentuknya kristal es di pusat kisaran udara kutub.
  10. Karbon dioksida.
2. Penggundulan Hutan.
Pemantulan sinar matahari oleh permukaan bumi tergantung kepada tebal atau tipisnya lapisan es di kutub. Akan tetapi, ulah manusia dengan membangun bangunan berkaca, beton, dan jalan raya semakin memperbesar pemantulan panas matahari. Penggundulan hutan juga meningkatkan pemantulan itu. Kenapa demikian, hal ini karena pucuk-pucuk  pohon yang terbentang luas umumnya berwarna lebih gelap daripada daerah sekitarnya, dengan makin banyak hutan yang digunduli berarti lebih banyak sinar matahari yang dipantulkan. 

3. Perubahan Pola Peredaran Matahari.
Daerah kutub sangat dipengaruhi fluktuasi (aliran) matahari. Perubahan kecil dalam keseimbangan radiasi ultra ungu dan infra merah dapat menyebabkan penolakan kembali proses konveksi yang timbul dalam bentuk udara panas yang bergerak mengitari bumi. Misalnya, 2% pengurangan panas matahari dapat menurunkan temperatur bumi sekitar 5 derajat celcius, cukup untuk menimbulkan zaman es baru dalam waktu 100 tahun. Para ilmuan khawatir bahwa matahari dapat kembali ke pola peredaran seperti masa lalu sehingga mendatangkan kerusakan pada biosfer bumi, dan membuat kehidupan bumi musnah.

4. Efek Rumah Kaca.
Salah satu penyebab pemanasan bumi adalah efek rumah kaca (greenhouse). Efek rumah kaca disebabkan oleh adanya gas-gas rumah kaca. Yang termasuk gas rumah kaca adalah uap air, karbon dioksida, nitrogen oksida, metana, dan gas lainnya. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap dibawahnya. Gas-gas rumah kaca menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi, akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut apabila terjadi berulang-ulang maka suhu rata-rata tahunan bumi akan terus meningkat.

5. Letusan Gunung Berapi. 
Letusan gunung berapi dapat mengeluarkan banyak sekali debu dan sulfur ke udara sampai setinggi 25 mil jauh melampaui troposfer. Sebagian partikel-partikel itu tidak kembali jatuh ke bumi, tetapi membentuk kabut debu yang mengintari bumi bertahun-tahun lamanya. Kecuali itu, letusan gunung berapi biasanya mengeluarkan 64% uap air, 24% karbondioksida, 10% sulfur, dan 1,5% kandungan nitrogen. Semua itu adalah gas rumah kaca. Selanjutnya, partikel-partikel sulfur dapat bercampur dengan nitrooksida yang ada di atmosfer karena penggunaan pupuk. 

6. Aerosol.
Aerosol adalah benda-benda beterbangan di udara, sebesar molekul sampai bintik debu yang dapat dilihat oleh mata langsung. Aerosol mampu menghancurkan gas penopang hidup yang vital yang terkandung di stratosfer tinggi. Benda ini sangat kecil namun menimbulkan ancaman pada integritas (keutuhan) ruang angkasa karena mengembara di angkasa dalam waktu lama.

Semoga Bermanfaat....
Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 2:35 PM

Pengertian Iklim

Iklim merupakan unsur alam yang sangat penting. Kita sebagai manusia telah lama mempelajari tentang iklim ini. Bagaimana iklim menjadi sangat penting? ternyata iklim mempengaruhi kehidupan manusia misalnya dalam aktivitas pertanian, peternakan, ekonomi, kesehatan, dan lain sebagainya. Sebenarnya apakah iklim itu? Menurut Glent T. Trewarta seorang ahli geografi Amerika, dia mengemukakan arti iklim sebagai susunan atau keadaan umum kondisi cuaca dari hari ke hari. Maksudnya disini adalah bahwa iklim merupakan kelanjutan dari hasil pencatatan unsur cuaca dari hari ke hari dalam waktu yang lama sehingga merupakan rata-rata dari unsur-unsur itu secara umum. Berapa lama? Untuk menentukan iklim suatu wilayah membutuhkan waktu antara 20 sampai 30 tahun. 

Pengetahuan  tentang iklim dipelajari dalam bidang khusus yang disebut Klimatologi. Iklim tentu saja sangat berbeda dengan cuaca, dimana letak perbedaannya. Didevinisikan bahwa cuaca adalah keadaan udara di suatu tempat yang terjadi pada saat tertentu. Jika iklim mempengaruhi daerah yang sangat luas dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, cuaca hanya mempengaruhi daerah yang sempit dan terjadinya hanya dalam waktu singkat. Ilmu yang khusus mempelajari tentang cuaca disebut Meteorologi. 

Pandangan mengenai pengaruh iklim terhadap kegiatan manusia telah mengalami perubahan cukup besar sejak zaman Elisworth Huntington. Ia adalah seorang ahli geografi Universitas Yale, Amerika yang mengembangkan suatu teori yang terkenal dengan nama Teori Determinisme Lingkungan/Determinisme Fisis. Teori ini menyebutkan bahwa iklim telah mendominasi kebudayaan dalam bentuk pembatasan. Iklim berpengaruh kuat terhadap kekuatan dan produktivitas kegiatan manusia. Menurut pendapatnya juga kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan industri yang dicapai di negara barat adalah karena pengaruh iklim. Namun ada pendapat yang menyatakan bahwa keberhasilan dan kegagalan yang dialami manusia dalam memanfaatkan lahannya disebabkan oleh pengaruh gabungan faktor iklim, tanah, dan bentuk lahan. 

Pada zaman dimana teknologi telah berkembang begitu pesat seperti sekarang ini, manusia sudah mampu mengatasi sebuah kondisi iklim yang sebelumnya tidak dapat diatasi. Contoh kasus pada kelangkaan air yang terjadi pada saat musim kemarau, saat ini dapat diatasi dengan membuat hujan buatan, di daerah gurun sudah dapat dijadikan lahan pertanian produktif dengan cara pembuatan sumur artesis, suhu udara ruangan dapat diatur sesuai dengan keinginan dan masih banyak lagi cara manusia dalam mengatasi kondisi iklim. Jadi saat ini iklim tidak lagi membatasi ruang gerak manusia, tetapi juga memberikan kemungkinan kepada manusia untuk meningkatkan pengetahuannya agar dapat mengatasi hambatan yang berasal dari alam. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa meskipun ada faktor lain, iklim tetap mempengaruhi kehidupan, beberapa pengaruh iklim bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut:
  1. Dibidang pertanian, iklim sangat mempengaruhi dalam menentukan pola tanam dan menentukan jenis tanaman tertentu yang cocok dan dapat tumbuh dengan baik. 
  2. Dibidang budaya, iklim dapat menyebabkan adanya berbagai macam jenis pakaian, bentuk rumah, dan lain sebagainya. Misalnya pada musim dingin orang biasanya akan dan bahkan harus berpakaian tebal untuk beradaptasi dengan cuaca dingin. Didaerah tropis orang akan cenderung berpakaian tipis, dan didaerah gurun orang akan menutup seluruh tubuhnya untuk menghindari teriknya matahari.
  3. Iklim berpengaruh terhadap pola kehidupan manusia.
  4. Iklim dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang terjadi pada jaman yang serba modern sekarang. Jadi manusia tidak lagi terlalu bergantung pada alam atau iklim.
  5. Iklim juga berpengaruh dalam bidang perhubungan, penerbangan contohnya suhu, arah dan kecepatan angin, awan, dan kabut sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. iklim mempunyai peranan yang besar tehadap bidang transportasi seperti transportasi laut, arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, badai dan lain-lain. 

Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 2:11 PM