Satelit Mini Untuk Bantu Prediksi Iklim Bumi

Salam sains... sobat sains, kemajuan teknologi saat ini berkembang sangat pesat, apalagi teknologi telekomunikasi. Berbagai bentuk teknologi semuanya diciptakan untuk memudahkan dan membantu segala kebutuhan manusia. Seperti perangkat teknologi yang satunya ini. Bentuknya tidak jauh lebih besar dari satu bongkahan roti. Benda itu berupa satelit mini yang dapat membantu memprediksi iklim bumi ini di masa depan.

Para ilmuwan di Applied Physics Laboratory, Johns Hopkins University, di Maryland, merencanakan untuk menggunakan sebuah perangkat kecil satelit murah yang disebut cubesats yang bertujuan untuk mengukur perbedaan suhu secara tepat dan memprediksi iklim bumi. 

Seperti yang disebutkan diatas, cubesats besarnya tidak jauh lebih besar dari sebongkah roti. Namun si satelit mini ini dapat mengorbit serta memuat sejumlah sensor dan instrumen didalamnya.

Terobosan ilmiah dalam dekade terakhir telah memungkinkan produksi satelit dengan lebih murah dan lebih ringan serta mengangkut semua perangkat pesawat antariksa untuk komunikasi, navigasi dan pembangkitan energi listrik. Applied Physics Lab meluncurkan dua cubesats kene orbit dan terbukti sangat bermanfaat sehingga direncanakan untuk melakukan peluncuran berikutnya. Bill Swartz adalah ilmuan terkemuka dari proyek Ravan yang akan memanfaatkan cubesats untuk menghitung perubahan iklim bumi secara lebih tepat. Bill mengatakan "Cubesats akan digunakan untuk mengukur apa yang oleh ilmuan dianggap sebagai ketidakseimbangan kecil antara radiasi matahari ke bumi dan yang terpancar keluar, dipantulkan dan dipancarkan dari bumi serta mempengaruhi iklim di masa depan.

Swartz mengatakan sensor utama, yang disebut radiometer akan dibuat dari unsur paling hitam disebut karbon nanotube. Bill menambahkan "Salah satu optimisme tentang teknologi ini adalah, karbon nanotube itu sangat hitam dan untuk mengukur radiasi yang dipancarkan atau dipantulkan dari bumi, maka dibutuhkan unsur sangat hitam."

Cubesats pertama dari proyek Ravan akan diluncurkan atau diposisikan antara 550 dan 750 kilometer di atas bumi yang memungkinkan pemantauan kene seluruh planet. Sesudahnya konstelasi dari 30-40 cubesats akan mengumpulkan data radiasi dari semua titik di bumi secara bersamaan baik pada sisi siang maupun sisiran malam hari untuk membantu menjawab pertanyaan seperti apakah iklim di masa depan, sesuatu yang berpengaruh pada kita semua.

Semoga bermanfaat....
Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 9:14 PM

Besaran dan Satuan

Salam sains.. sobat sains yang saya cintai, bertemu kembali dengan saya setelah sekian lama saya tidak posting karena suatu hal. Dalam posting kali ini saya akan membahas tentang Besaran dan Satuan. Langsung saja, apa itu Besaran dan Satuan? Bahwa  Hasil pengukuran selalu mengandung dua hal, yakni: kuantitas atau nilai dan satuan. Sesuatu yang memiliki kuantitas dan satuan tersebut dinamakan besaran. Berbagai besaran yang kuantitasnya dapat diukur, baik secara langsung maupun tak langsung, disebut besaran fisis, misalnya panjang dan waktu. Tetapi banyak juga besaran-besaran yang dikategorikan non-fisis, karena kuantitasnya belum dapat diukur, misalnya cinta, bau, dan rasa.  Dahulu orang sering menggunakan anggota tubuh sebagai satuan pengukuran, misalnya jari, hasta, kaki, jengkal, dan depa. Namun satuan-satuan tersebut menyulitkan dalam komunikasi, karena nilainya berbeda-beda untuk setiap orang. Satuan semacam ini disebut satuan tak baku (pada posting sebelumnya saya juga sudah membahas tentang satuan baku dan tidak baku). Untuk kebutuhan komunikasi, apalagi untuk kepentingan ilmiah, pengukuran harus menggunakan satuan baku, yaitu satuan pengukuran yang nilainya tetap dan disepakati secara internasional, misalnya meter, sekon, dan kilogram.

Adanya kemungkinan perbedaan penafsiran terhadap hasil pengukuran dengan berbagai standar tersebut, memacu para ilmuwan untuk menetapkan suatu sistem satuan internasional yang digunakan sebagai acuan semua orang di penjuru dunia. Pada tahun 1960, dalam The Eleventh General Conference on Weights and Measures (Konferensi Umum ke-11 tentang Berat dan Ukuran) yang diselenggarakan di Paris, ditetapkanlah suatu sistem satuan internasional, yang disebut sistem SI (Sistem International). Sampai saat ini ada dua jenis satuan yang masih digunakan, yaitu
  1. Sistem metrik
  2. Sistem Inggris (imperial sistem)
Sistem metrik dikenal sebagai: meter, kilogram, dan sekon (disingkat MKS), sistem Inggris dikenal sebagai: foot, pound dan second (disingkat FPS). Dalam Sistem Internasional dikenal dua besaran yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan lebih dulu atau besaran yang satuannya didefinisikan sendiri berdasarkan hasil konferensi internasional mengenai berat dan ukuran. Berdasar Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, besaran pokok ada tujuh, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, temperatur, jumlah zat, dan intensitas cahaya. Berikut saya sajikan tujuh besaran pokok tersebut beserta satuan dan dimensinya. 


No
Besaran
Satuan Dasar SI
Simbol
Dimensi
1.
Panjang
Meter
m
[L]
2.
Massa
Kilogram
Kg
[M]
3.
Waktu
Sekon
S
[T]
4.
Arus Listrik
Ampere
A
[I]
5.
Suhu
Kelvin
K
[Ѳ]
6.
Jumlah zat
Mol
Mol
[N]
7.
Intensitas Cahaya
Kandela
cd
[J]

Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau diperoleh dari besaran-besaran pokok. Satuan besaran turunan diperoleh dari satuan-satuan besaran pokok yang menurunkannya, seperti terlihat dalam Tabel berikut:
Contoh Besaran Turunan

Besaran
Rumus
Satuan
Dimensi
Volume
Panjang × lebar × tinggi
m3
[L3]
Kecepatan
Perpindahan/waktu
m.s-1
[LT-1]
Momentum
Massa × kecepatan
Kg. m.s-1
[MLT-1]

Satuan Besaran Mekanika

Sistem Satuan
Panjang
Massa
Waktu
Gaya
Statis Besar
M
Kgm
s
kg.gaya
Statis Kecil
cm
grm
s
g.gaya
Dinamis Besar
m
kg
s
Newton
Dinamis Kecil
cm
gr
s
dyne
Inggris Absolut
ft (foot)
lbm (pound mass)
s
pdl (poundal)
Inggris Teknik
ft
slug
s
lbf(pound

Di samping diperoleh dari penjabaran satuan besaran pokok yang terkait, satuan besaran turunan sering juga diambil dari nama orang yang berjasa di bidang tersebut. Sebagai contoh, satuan gaya (F) adalah kg.m.s-2 sering dinyatakan dengan newton (N), satuan usaha (W) adalah kg.m2.s -2 sering dinyatakan dengan joule (J).

Standar Satuan Besaran Standar untuk Satuan Panjang

Satuan standar untuk panjang adalah meter. Panjang merupakan besaran pokok yang digunakan untuk mengukur jarak antara dua titik dan ukuran geometri sebuah benda. Sebagai contoh, panjang sebuah silinder adalah 15 cm dan diameternya 6 cm, jarak kota A ke kota B adalah 1000 m. Standar untuk satuan panjang adalah meter (m), secara orisinal dinyatakan dengan dua goresan pada batang meter standar yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di the International Bureau of Weights and Measures (Sevres, Frances). Jarak yang ditetapkan untuk satu meter adalah jarak antara equator dan kutub utara sepanjang meridian melalui Paris sebesar 10 juta meter. Pada tahun 1960, mengenai suatu standar atomik untuk panjang, satu meter didefinisikan sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas Krypton-86 (Kr-86) di dalam ruang hampa pada suatu loncatan listrik. Pada bulan November 1983, definisi standar meter diubah lagi dan ditetapkan menjadi “satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) pada selang waktu 1/299.792.458 sekon”. Perubahan ini dilakukan berdasarkan nilai kecepatan cahaya yang dianggap selalu konstan 299.792.458 m/s.

Standar untuk Satuan Massa

 
Standar untuk satuan massa adalah sebuah silinder platinum-iridium yang disimpan di lembaga Berat dan Ukuran Internasional dan berdasarkan perjanjian Internasional disebut sebagai massa sebesar satu kilogram. Standar sekunder dikirimkan ke laboratorium standar di berbagai negara dan massa dari benda-benda lain dapat ditentukan dengan menggunakan neraca berlengan-sama dengan ketelitian 2 bagian dalam 10 pangkat 8. Turunan standar massa internasional untuk Amerika Serikat dikenal dengan Kilogram prototip No.20, ditempatkan dalam suatu kubah di Lembaga Standar Nasional.

Standar untuk Satuan Waktu

Standar untuk satuan waktu adalah sekon (s) atau detik. Standar waktu yang masih dipakai sekarang didasarkan pada hari matahari rata-rata. Satu sekon atau satu detik didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya. Jam atomik jenis tertentu, yang didasarkan atas frekuensi karakteristik dari isotop Cs 133, telah digunakan di Laboratorium Fisis Nasional, Inggris sejak tahun 1955. 
Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 4:13 PM