Home » » Unsur-unsur Iklim

Unsur-unsur Iklim

Unsur-unsur iklim pada dasarnya sama dengan unsur-unsur cuaca. Namun iklim mempunyai unsur yang lebih stabil tidak seperti cuaca yang selalu berubah-ubah. Iklim mempunyai unsur-unsur pembentuk yaitu suhu, kelembapan udara, angin, tekanan udara, awan dan hujan.

A. Suhu atau Temperatur udara
Suhu udara yaitu keadaan panas atau dinginnya suatu tempat ditinjau dari keadaan suhunya. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara adalah Termometer. Suhu di berbagai tempat di belahan bumi ini sangat bervariasi. Untuk wilayah Indonesia sendiri mempunyai suhu rata-rata tahunan yang cukup tinggi yaitu kurang lebih 26 derajat celcius. Suhu terpanas di Indonesia terjadi pada bulan Januari. Sedangkan suhu harian terpanas terjadi kurang lebih sekitar pukul 13.30 dan suhu terdingin terjadi pada sekitar pukul 05.00. Selisih suhu tertinggi dan terendah yang terjadi pada suatu tempat disebut amplitudo suhu. Tempat-tempat di permukaan bumi yang mempunyai suhu yang sama didalam peta dihubungkan dengan sebuah garis yang disebut isoterm. Tinggi rendahnya suhu udara di suatu tempat tergantung dari beberapa faktor yaitu lamanya panyinaran matahari, sudut datang sinar matahari, ketinggian suatu tempat, keadaan permukaan bumi, dan kejernihan udara.


1. Lamanya Penyinaran Matahari
Ketika terkena sinar matahari tentunya kita merasakan panas, dan ketika kita berjemur di teriknya sinar matahari selama satu jam tentu akan tetasa lebih panas lagi. Alat untuk mengukur lamanya penyinaran matahari disebut Compbell Stokes.


2. Sudut Sinar Datang Matahari
Suhu tertinggi terjadi pada siang hari karena pada siang hari sudut datang sinar matahari lebih besar jika dibandingkan dengan pagi atau sore hari. Apa itu sudut datang sinar matahari? Sudut datang sinar matahari adalah sudut yang dibentuk antara bidang horisontal atau mendatar dengan datang sinar matahari.


3. Ketinggian Suatu Tempat
Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan air laut maka suhunya akan semakin dingin. Setiap naik 100 meter diatas permukaan air laut maka suhunya turun rata-rata 0,6 derajat celcius. Hal inilah yang disebut gradien temperatur. Sedangkan suhu rata-rata dipermukaan air laut Indonesia sekiar 26,3 derajat celcius. Dengan demikian, untuk menghitung suhu suatu tempat pada ketinggian tertentu dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Th=To-gt x H/100
Keterangan:
Th : suhu pada ketinggian H
To : suhu awal/suhu dpl
gt : gradien temperatur (0,6 derajat)
H : ketinggian suatu tempat


4. Keadaan Permukaan Bumi
Keadaan permukaan bumi juga mempengaruhi suhu udara. Sebagai contoh tanah yang terdapat vegetasi suhunya akan lebih dingin jika dibandingkan dengan tanah yang gundul tanpa vegetasi.


5. Kejernihan Udara
Kejernihan udara juga mempengaruhi suhu udara di suatu wilayah. Keadaan udara yang banyak mengandung polusi atau awan suhunya akan berbeda jika dibandingkan dengan keadaan udara yang bersih.


B. Kelembapan Udara
Kelembapan udara adalah banyak sedikitnya uap air yang ada dalam udara. Kelembapan udara dapat diukur dengan alat higrometer/higrograf atau psychometer. Alat ini bekerja secara otomatis. Kelembapan udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelembapan absolut (mutlak) dan kelembapan relatif.


1. Kelembapan Udara Absolut atau Mutlak
Kelembapan udara absolut dan mutlak yaitu banyaknya uap air yang terdapat dalam satu meter kubik udara. Kelembapan udara absolut dinyatakan dalam gram per meter kubik.


2. Kelembapan Udara Relatif atau Nisbi
Kelembapan udara relatif atau nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembapan mutlak) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung dalam udara tersebut, pada suhu yang sama. Kelembapan udara relatif dinyatakan dalam (%).


C. Angin
Angin yaitu gerakan udara dari suatu tempat ke tempat lain. Arah dan gerakan angin sesuai dengan hukum buys ballot, yang menyatakan bahwa angin bertiup dar tekanan maksimum ke tekanan udara minimum dan di belahan bumi utara angin dibelokkan ke arah kanan dan di belahan bumi selatan angin dibelokan ke arah kiri.
Untuk menentukan arah angin biasanya digunakan bendera angin atau kantong angin. Sedangkan untuk menentukan kecepatan angin digunakan alat yang bernama anemometer.
Kecepatan angin dinyatakan dalam kilometer/jam atau knot/jam (1 knot =1,854 km). Kekuatan dan kecepatan angin sangat ditentukan oleh beberapa hal antara lain gradien barometer, ketinggian suatu tempat, reliev daratan, dan jarak antar daerah.
Gradien barometer adalah perbedaan tekanan udara antara dua isobar. Makin besar perbedaan gradien barometernya maka angin yang bertiup makin kencang dan makin besar pula kekuatannya. Sedangkan ketinggian suatu dimana angin akan baertiup lebih kencang pada tempat yang tinggi karena angin tidak akan terhalang oleh bangunan atau reliev permukaan bumi.
Relief daratan dimana angin akan bertiup lebih kencang daripada daerah yang berelief kasar. Diatas permukaan air laut angin akan bertiup lebih kencang jika dibandingkan dengan di daratan. Jarak antar daerah, semakin jauh daerah yang dimaksud adalah daerah yang mempunyai tekanan udara yang berbeda, maka makin lemah pula angin yang bertiup.


Secara umum angin dapat dibedakan menjadi 3 yaitu angin tetap, angin lokal, dan angin muson.

1. Angin Tetap 
Angin tetap yaitu angin yang bertiupnya tetap sepanjang tahun, baik mengenai arahnya maupun waktu dan tempatnya.
Berikut ini beberapa jenis angin tetap:
1). Angin pusat
Angin pusat yaitu angin yang bertiup dari daerah maksimum subtropis sekitar 30°LU - 40°LU dan 30°LS - 40°LS ke daerah minimum tropis antara 23,5°LS - 23,5°LS atau daerah minimum khatulistiwa sekitar 0derajat.
Contoh: angin pusat timur laut dan angin pusat tenggara.
2).Angin Antipasat
Angin antipasat yaitu angin yang berada jauh dari permukaan bumi yang bertiup dari daerah maksimum tropis ke daerah minimum subtropis.
3). Angin Barat
Angin barat yaitu angin yang bertiup dari arah barat ke timur yang terjadi di daerah lintang 40 derajat LU - 60 derajat LU maupun 40 derajat LS - 60 derajat LS.
4). Angin Timur
Angin timur yaitu angin yang bertiup didalam suatu tempat atau wilayah karena adanya perbedaan tekanan udara akibat pemanasan matahari. Angin lokal bertiup pada daerah yang tidak begitu luas dan biasanya arah bertiupnya berubah ubah.


2. Angin Lokal
Angin lokal yaitu angin yang bertiup didalam suatu tempat atau wilayah karena adanya perbedaan tekanan udara akibat pemanasan matahari. Angin lokal bertiup pada daerah yang tidak begitu luas dan biasanya arah bertiupnya berubah-ubah.

Berikut ini beberapa jenis angin lokal.
a. Angin laut. Yaitu angin yang bertiup dari laut menuju ke daratan dan terjadi pada siang hari.

b. Angin Darat, Yaitu angin yang bertiup dari daratan menuju ke laut dan terjadi pada malam hari.
c. Angin Lembah, Yaitu angin yang bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung dan terjadi pada siang hari.
d. Angin gunung , Yaitu angin yang bertiup dari gunung menuju ke lembah dan terjadi pada malam hari.
e. Angin Siklon, Yaitu angin yang gerakannya memutar kedalam. Di belahan bumi utara, angin siklon berputar berlawanan dengan jarum jam, sedangkan di belahan bumi selatan angin siklon berputar searah jarum jam.
Contoh: Angin tornado di Amerika Serikat dan angin topan di laut Cina.
f. Angin Antisiklon, yaitu angin yang gerakannya memutar keluar. Dibelahan bumi utara, angim memutar searah jarum jam dan di belahan bumi selatan angin memutar berlawanan dengan arah jarum jam.
g. Angin jatuh, yaitu angin yang bertiup dari puncak gunung yang sifatnya panas dan kering karena sudah tidak mengandung uap air. 
Berikut beberapa contoh angin jatuh.
1. angin bahorok
2. angin kumbang
3. angin gending
4. angin brubu dan
5. angin wambraw.


3. Angin Muson
Angin muson merupakan angin yang bertiupnya berganti arah setiap enam bulan sekali. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pemanasan udara antara belahan bumi utara dan belahan bumi selatan sebagai akibat pergeseran semu tahunan matahari.


D. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah beratnya udara di suatu areal. Tekanan udara diukur dengan alat yang disebut barometer. Alat ini bekerja secara otomatis. Kita tinggal melihat skala yang ditunjuk oleh barometer tersebut. Didalam sebuah peta kadang kita jumpai garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara yang sama yang disebut isobar.


E. Awan
Awan merupakan kumpulan-kumpulan titik-titik air atau juga bisa berupa kristal-kristal es yang terjadi karena adanya kondensasi dari uap air yang ada. Awan ini hanya terjadi pada lapisan troposfer.


a. Jika dilihat dari bentuknya, awan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1). Awan kumulus (bergumpal), 









yaitu awan yang tebal dan bergumpal dengan bagian bawah datar dan bagian atas berbentuk menyerupai setengah lingkaran atau dome.

2). Awan cirrus (awan bulu), yaitu awan yang tipis berbentuk seperti bulu ayam.









3). Awan stratus (berlapis), yaitu awan yang merata rendah.

b. Dilihat dari ketinggiannya, awan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1). Awan tinggi
Adalah awan yang mempunyai ketinggian 6 sampai 12 kilometer.
Contoh: Awan Cirrostratus (Cs), Awan Cirrus (Ci), Awan Cirrocumulus (Ce)

2). Awan sedang
Yaitu awan yang mempunyai ketinggian 3 sampai 6 kilometer.
Contoh: Awan Altostratus (As), Awan Altocululus (Ac)

3). Awan rendah
Adalah awana yang mempunyai ketinggian kurang dari 3 kilometer.
Contoh: Awan Stratokuulus (Sc, Awan Stratus (St) dan awan Comulonimbus (Cb)

F. Hujan
Hujan merupakan peristiwa jatuhnya titik-titik air atau es ke permukaan bumi. Curah hujan di Indonesia cukup tinggi, rata-rata per tahun lebih dari 2.000 mm. semakin ke timur curah hujan Indonesia semakin berkurang, karena curah hujan di Indonesia dipengaruhi oleh angin muson barat. 

Faktor banyak sedikitnya curah hujan:
Banyak sedikitnya curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:
  1. Letak atau posisi daerah tersebut. Daerah yang ada ditepi laut akan sering mendapatkan hujan jika dibandingkan dengan daerah-daerah yang ada di pedalaman.
  2. Relief suatu daerah. Daerah yang bergunung-gunung dengan daerah yang datar akan mempunyai curah hujan yang berbeda, karena daerah pegunungan dapat menyebabkan turunnya hujan yaitu hujan orografis.
  3. Daerah Konfergerensi Antar Tropis (DKAT). DKAT yaitu daerah yang suhunya lebih tinggi daripada daerah sekitarnya, sehingga tekanan udaranya minimum.  Hal ini menyebabkan terjadinya konveksi udara yang dapat menimbulkan turunnya hujan. 
  4. Iklim. Iklim yang berbeda juga akan memiliki curah hujan yang berbeda pula. Iklim tropis curah hujannya akan lebih besar jika dibandingkan dengan iklim subtropis atau iklim sedang.
Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 6:18 PM