Home » » Jenis Gempa Bumi

Jenis Gempa Bumi

Para ahli gempa mengelompokkan gempa menjadi dua kelompok yaitu gempa intra lempeng (Intraplate) dan antarlempeng (Interplate). Gempa intraplate adalah gempa yang terjadi didalam lempeng itu sendiri, sedangkan gempa interplate terjadi di batas antar dua lempeng. Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya gempa bumi. Berdasarkan terjadinya, gempa bumi ada lima jenis yaitu:




  • 1. Gempa tektonik
  • 2. Gempa vulkanik
  • 3. Gempa runtuhan
  • 4. Gempa jatuhan, dan
  • 5. Gempa buatan.
Mari kita bahas satu-persatu tentang kelima gempa diatas:

1. Gempa Tektonik.
Kita semua tahu bahwa kulit bumi terdiri atas lempeng-lempeng tektonik, lempeng-lempeng tektonik ini terdiri dari lapisan-lapisan batuan. Setiap lapisan batuan memiliki massa jenis dan kekerasan yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami pergeseran akibat arus konveksi yang terjadi di dalam bumi. Adapun yang dimaksud dengan gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran kerak bumi, atau yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa tektonisme. Tektonisme yang paling banyak menghasilkan gempa adalah tektonisme yang mengakibatkan dislokasi (displacement) yang sering disebut dengan nama patahan. Oleh karena  itu, gempa tektonik sering pula disebut gempa dislokasi. 

Pergeseran kerak bumi di sepanjang bidang patahan menimbulkan guncangan yang kemudian merambat ke segala arah melalui materi-materi penyusun bumi. Apabila pergeseran itu merambat melalui permukaan bumi maka guncangannya akan membinasakan semua yang tidak dapat menahan guncangan tersebut.  Akibat guncangan yang begitu hebat di beberapa daerah biasanya menimbulkan jurang yang dalam dan lebar. Gempa tektonik merupakan gempa yang paling dahsyat, luas, dan banyak merusak serta merupakan gempa yang sering terjadi. Hampir 93% dari semua gempa yang terjadi di dunia ini tergolong gempa tektonik. Contoh gempa tektonik antara lain gempa yang terjadi di Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006, pukul 05.54 WIB. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada secala richter.

Bagaimana Proses Terjadinya Gempa tektonik?
Urutan proses terjadinya gempa tektonik dapat kita perhatikan pada urutan proses berikut ini:


a.   Pada tahap awal ini tampak bahwa sesar aktif bergerak sedikit demi sedikit kea rah yang berlawanan sehingga terjadi akumulasi energi elastis.
 

b. Pada tahap kedua seperti gambar disamping mulai terjadi perubahan atau deformasi sesar. Hal ini dikarenakan energi elastik semakin membesar.

c. Pada tahap ketiga terlihat terjadi pelepasan energy secara mendadak sehingga terjadi peristiwa yang disebut gempa bumi tektonik.


d. Pada tahap keempat ini sesar kembali mencapai tingkat keseimbanganya. Pergeseran ini semakn lama akan menimbulkan energy yang sewaktu-waktu energy tersebut akan dilepaskan secara mendadak. Peristiwa inilah yang disebut dengan gempa bumi tektonik yaitu peristiwa pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam batuan sepanjang sesar atau patahan.

2. Gempa Vulkanik.
Gempa vulkanik atau gempa gunung api adalah gempa bumi yang ditimbulkan oleh tekanan magma dibawah gunung berapi. Cairan magma tersebut mendesak batuan-batuan yang berada distasnya sehingga menyebabkan goncangan dan jika tekanannya cukup besar maka akan menimbulkan letusan. Gempa vulkanik dapat terjadi sebelum, sedang, dan sesudah letusan gunung berapi. Getarannya dapat dirasakan baik oleh manusia maupun hewan yang berada disekitar gunung tersebut. Salah satu tanda akan meletusnya gunung berapi biasanya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik. Oleh karena itu, aktivitas vulkanisme dapat diramalkan sebagai salah satu gejala dari aktivitas gunung api. Umumnya gempa vulkanik tidak begitu hebat dan daerahnya terbatas hanya disekitar gunung api saja. 

Gempa vulkanik jarang terjadi jika dibandingkan dengan gempa tektonik, hanya sekitar 7% dari seluruh gempa yang tercatat diseluruh dunia. Sebagaimana kita semua tahu bahwa gempa vulkanik terjadi karena adanya letusn gunung berapi yang dahsyat, ketika gunung  meletus getaran dan goncangan letusannya dapat dirasakan hingga mencapai jarak yang sangat jauh kurang lebih 20 mil, di Indonesia sendiri letusan gunung berapi yang sangat dahsyat pernahterjadi pada tahun 1883 yaitu meletusnya gunung Krakatau. Saking dahsyatnya letusan gunung yang satu ini terdengar sampai sejauh 5000 kilometer dan menimbulkan gelombang pasang "Tsunami" setinggi 36 meter di lautan. Luar biasa bukan? 

Oleh karena itu, untuk mengetahui aktivitas gunung berapi, sekarang para ilmuwan telah membuat sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur besarnya gempa yang dikenal dengan skala Richter, sesuai dengan nama orang yang mengembangkannya yaitu Charles Richter. 

3. Gempa Runtuhan.
Gempa runtuhan adalah gempa bumi yang diakibatkan oleh runtuhan tanah atau batuan. Biasanya gempa ini terjadi di lereng gunung atau pantau yang curam. Hal ini dikarenakan daerah seperti ini memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh. Selain itu, gempa bumi runtuhan juga sering terjadi di kawasan penambangan batubara ataupunbarang tambang lainnya. Gempa runtuhan ini diakibatkan karena runtuhnya dinding terowongan atau terowongan pada tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran disekitar daerah runtuhan. Dampak dari gempa yang satu ini tidak terlalu membahayakan karena guncangannya tidak begitu hebat dan daerahnya juga sangat terbatas hanya pada radius satu sampai dua kilometer. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri bukan pada getaran gempa yang dirassakan.

4. Gempa Jatuhan.
Gempa jatuhan sangat jarang sekali terjadi, gempa jatuhan terjadi renak jatuhnya meteor ke bumi. Seperti kita tahu, bumi adalah salah satu planet yang ada dalam tata surya, dimana dalam tata surya kita terdapat ribuan meteor yang bertebaran diatas sana. Kadang meteor tersebut jatuh ke atmosfir dan tidak jarang pula yang dapat mencapai permukaan bumi. Meteor yang jatuh biasannya menimbulkan getaran, nah getaran inilah yang dinamakan gempa jatuhan. 

5. Gempa Buatan.
Gempa buatan adalah getaran yang terjadi karena aktivitas manusia di kulit bumi sehingga menyebabkan getaran yang bisa kita rasakan. Dengan demikian gempa buatan biasanya diakibatkan oleh perbuatan manusia bukan oleh alam. Misalnya peledakan.


Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 9:40 PM