Home » » Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya

Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya

Ada berbagai alat yang dibuat untuk mempermudah manusia mempelajari mahluk hidup ataupun organisme mikro yang tidak kasat mata, salah satunya adalah mikroskop. Mikroskop merupakan alat untuk melihat benda-benda atau objek yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata biasa (tanpa alat bantu). Kali ini saya akan mengajak pembaca untuk mengenal lebih dekat tentang mikroskop, jika di sekolah atau pembaca mempunyai sebuah mikroskop, amati dan kenali bagian-bagiannya dengan mencocokan gambar berikut:
























Dengan menggunakan mikroskop benda-benda yang berukuran sangat kecil akan terlihat lebih besar. Penampakan benda-benda tersebut akan dapat diperbesar sampai beberapa kali bahkan saampai ribuan kali. Apakah fungsi bagian-bagian mikroskop seperti yang terlihat pada gambar diatas? Simak tabel berikut.

Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya
No
Bagian Mikroskop
Fungsi
1.
Lensa Okuler
Memperbesar bayangan benda yang diamati
2.
Tabung mikroskop
Mengatur focus, dapat dinaikan dan diturunkan
3.
Pemutar pengatur fokus
Menaikan atau menurunkan tabung mikroskop
4.
Revolver
Memilih perbesaran lensa objektif yang akan digunakan
5.
Lensa objektif
Memperbesar bayangan benda yang diamati
6.
Meja preparat
Meletakkan preparat (objek ) yang akan diamati
7.
Pengatur meja preparat
Menggeser meja preparat (ke kanan, kiri, atas, bawah)
8.
Diafragma
Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9.
Kaki mikroskop
Menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap diatas meja

Baiklah, kita sudah berkenalan dengan bagian mikroskop dan fungsinya, lalu bagaimanakah menggunakan mikroskop? Saat melakukan pengamatan suatu objek menggunakan alat ini maka kita harus mahir menggunakan alat tersebut

Cara Menggunakan Mikroskop.
a. Letakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat berada di hadapan kita.
b. Perhatikan lensa okuler, di lensa itu tertera perbesaran 10x. Dengan perbesaran ini berarti objek akan diperbesar 10 kali  dari ukuran objek sesungguhnya. Lensa okuler ini dapat diubah-ubah perbesarannya dengan mengganti lensa okuler lain sesuai perbesaran yang diinginkan atau dibutuhkan.
c. Perhatikan lensa objektif yang terletak di dasar tabung mikroskop. Gunakan perbesaran lemah pada lensa okuler maupun objektif untuk pengamatan awal
d. Aturlah diafragma agar lensa okuler mendapatkan cahaya yang cukup terang
e. Dibawah meja preparat ada sebuah cermin, aturlah cermin tersebut agar kita mendapatkan cahaya yang terang. Kesesuaian cahaya dapat kita ketahui melalui lensa okuler. akan tetapi ada jga jenis mikroskop yang dilengkapi dengan lampu dan pencahayaannya berasal dari lampu tersebut sehingga kita tidak perlu mengatur cermin ke arah sumber cahaya. Pengaturan cahaya dilakukan dengan memutar alat pengatur lampu sehinga dapat diperoleh cahaya sesuai yang diperlukan.
f. Letakkan gelas preparat yang akan diamati diatas meja preparat. Gunakan saja preparat awetan yang sudah disediakan (jika ada). Aturlah agar objek yang diamati berada tepat ditengah lubang meja preparat. Jepit gelas preparat dengan penjepit objek.
g. Putarlah tombol pemutar fokus untuk menurunkan tabung mikroskop sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat (berjarak kurang lebih 0,5 cm)
h. Sambil melihat melalui lensa okuler, putarlah tombol pengatur fokus untuk menaikan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat dapat terlihat jelas. Bila letaknya belum tepat, preparat dapat digeser-geser dengan mengubah posisi meja preparat
i. Jika ingin melihat salah satu bagian preparat dengan jelas, dapat digunakan perbesaran kuat. Putarlah revolver untuk mengganti lensa objektif perbesaran lemah dengan perbesaran kuat.
Itulah cara menggunakan mikroskop, yang perlu diperhatikan adalah bahwa mengamati objek menggunakan mikroskop harus dilakukan secara cermat dan benar. Selain itu kita juga harus dapat memilih perbesaran yang paling tepat sehingga objek yang diamati dapat tampak terlihat jelas. Dan agar kita dapat memilih perbesaran yang paling tepat perlu diperhatikan bahwa lensa objektif dan okuler pada sebuah mikroskop mempunyai perbesaran yang bekerja secara bersamaan. Keduanya bekerja sama memperbesar bayangan (penampakan) objek yang diamati. Lensa okuler memiliki perbesaran 10x, 15x, dan 40x. sedangkan lensa objektif memiliki perbesaran 10x, 40x, dan 100x. 

Apabila dalam sebuah pengamatan menggunakan perbesaran okuler 10x dan objektif 40x, berarti kedua pembesaran tersebut bekerja bersaama-sama memperbesar objek. Perbesaran yang bekerja secara bersamaan disebut perbesaran total. Perbesaran total yang digunakan pada sebuah mikroskop dapat dihitung dengan rumus.
Perbesaran total = perbesaran lensa okuler x perbesaran lensa
         (Mtot )                                Mok  )                               (Mobj)
Dari perbesaran lensa okuler 10x dan objektif 40x maka:
Mtot = Mok x Mob
       = 10 x 0
       = 400x

Perbesaran total pada mikroskop dapat dibedakan menjadi perbesaran lemah (<500x) dan perbesaran kuat (>500x). Objek yang diamati menggunakan mikroskop dapat diperkirakan ukuran sebenarnya. Misalnya ketika kita mengamati sebuah sel menggunakan mikroskop, sel tersebut ukurannya akan tampak lebih besar dari ukuran sebenarnya tentu, neh kita dapat menggunakan bidang pandang pada lensa objektif dan objek untuk mengetahui ukuran sel sesungguhnya caranya adalah:

a. Bidang Pada Lensa Objektif
Pada saat pengamatan, lensa objektif memperlihatkan bidang pandang. Bidang pandang pada lensa objektif dapat digunakan untuk memperkirakan ukuran objek yang diamati melalui mikroskop. Diameter bidang pandang dapat diukur menggunakan penggaris plastik. Setiap perbesaran menunjukkan diameter bidang pandang yang berbeda. Semakin tinggi tingkat perbesaran maka semakin kecil diameter bidang pandang yang terlihat. Pada perbesaran lemah seperti 10x10, lensa objektif mampu memperlihatkan diameter bidang pandang 1,66mm. Pada perbesaran kuat seperti 10x60, lensa objektif mampu memperlihatkan diameter bidang pandang 0,4 mm. 

b. Bidang Pandang Objek
Pada saat menentukan ukuran objek yang sesungguhnya selain bidang pandang lensa objektif, bidang pandang objek juga harus diketahui. Ukuran bidang pandang objek dapat ditentukan dengan memperkirakan luas wilayah yang ditempati objek pada bidang pandang saat pengamatan. 

Pada gambar disamping diperkirakan objek menempati 1/2 diameter bidang pandang. Setelah ukuran bidang pandang pada lensa objektif dan objek diketahui, ukuran objek yang sedang diamati dapat ditentukan, caranya dengan membandingkan diameter bidang pandang objek yang diamati dengan diameter bidang pandang pada lensa objektif.
Contoh: 
Suatu sel diamati menggunakan mikroskop. Diameter bidang pandang pada lensa objektif 1,3mm. Saat pengamatan tampak objek menempati 1/4 bidang pandang. Berapa ukuran sel sebenarnya? tentukan ukuran sel dalam satuan µm (mikrometer). Ingat 1mm = 1000 µm
Cara menghitungnya = 1/4 x 1,3 = 0,325mm
                                                    = 325 µm
Semoga bermanfaat....
Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 3:23 PM