Bumi yang kita diami ini selalu mengalami perubahan, terutama pada bentuk permukaannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan bentuk muka bumi antara lain tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah suatu tenaga yang berasal dari dalam perut bumi, seperti gempa bumi, letusan gunung api dan lain-lain. Sedangkan tenaga eksogen adalah suatu tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi, seperti gerakan air, gerakan angin, dan lain-lain. Adapun tenaga eksogen yang dapat mempengaruhi perubahan bentuk permukaan bumi antara lain erosi, sedimentasi, dan pelapukan. Sebenarnya, perubahan bentuk permukaan bumi merupakan sesuatu hal yang terjadi secara alami.
Apakah Erosi Itu?
Grand Canyon |
Bagaimana proses terjadinya erosi?
Di beberapa lokasi, erosi yang disebabkan oleh proses alami biasanya semakin diperparah oleh aktivitas manusia. Proses alam yang mengkibatkan erosi antara lain curah hujan, tekstur tanah, tingkat kemiringan, dan tutupan tanah. Keadaan curah hujan yang tinggi di suatu daerah dan tekstur tanahnya yang berupa pasir serta letaknya yang cukup curam dapat menimbulkan tingkat erosi yang tinggi. Selain faktor-faktor tersebut, tutupan tanah juga dapat mempengaruhi tingkat erosi. Begitu pula tanah yang gundul akan sangat rawan terhadap bencana erosi. Bencana erosi juga dapat diakibatkan oleh angin, air laut, atau es.
Apa saja penyebab erosi itu?
Kegiatan pertambangan |
Apa saja jenis-jenis erosi itu?
Menurut proses terjadinya, erosi ada beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
1. Erosi yang diakibatkan oleh air
Jenis erosi ini biasanya diakibatkan oleh tingkat curah hujan yang cukup tinggi sehingga tanah tidak dapat lagi menyerap air hujan, dan terjadilah genangan air yang mengalir kencang. Aliran air ini biasanya menyebabkan erosi yang parah karena dapat mengikis habis ermukaan tanah yang dilewatinya terutama pada tanah yang gundul.
Menurut para ilmuan, air merupakan faktor utama yang menyebabkan erosi, seperti aliran sungai yang deras, semakin cepat air yang mengalir, semakin cepat pula benda yang dapat terkikis. Air yang mengalir dapat menimbulkan gesekan terhadap tanah dan batuan yang dilaluinya. Gesekan akan semakin besar jika kecepatan dan jumlah air semakin besar. Gesekan antara air dan tanah atau batuan di dasar sungai dan gesekan antara benda padat yang terangkat air oleh tanah atau batuan dibawahnya dapat menyebabkan terjadinya pengikisan. Pengikisan oleh air sungai yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan sungai membentuk huruf "V", jurang, atau ngarai. Apabila aliran air yang cepat terjadi di tepi sungai, maka akan menyebabkan terjadinya engikisan ke arah samping atau erosi ke samping. Hasil erosi vertikal sungai semakin lama semakin dalam, sedangkan erosi ke samping sungai akan semakin lebar. Erosi vertikal berlangsung lebih cepat dibandingkan erosi kesamping, akibatnya dinding sungai sangat miring atau cenderung vertikal dan dasarnya menjadi dalam.
Selain disebabkan oleh air hujan dan air sungai, erosi juga dapat disebabkan oleh air laut. Arus dan gelombang air laut dapat menyebabkan erosi di pantai, hal ini disebabkan arus dari gelombang air air laut merupakan kekuatan yang dapat memindahkan batuan atau sedimen pantai. Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh gelombang laut yang terjadi secara terus menerus terhadap dinding pantai
2. Erosi yang disebabkan oleh angin
Hembusan angin kencang yang terus menerus dapat menyebabkan erosi. Erosi atau pengikisan yang disebabkan oleh angin umumnya terjadi di daerah tandus seperti di gurun atau didaerah yang kering. Jika angin dan pasir mengikis batu-batuan yang dilaluinya maka akan membentuk batu cendawan di gunung pasir. Contohnya tanah loss di Cina Utara (Gurun Gobi) dan bukit asir di Namibia Afrika.
3. Erosi yang disebabkan oleh gaya berat
Gaya berat massa dapat mengkibatkan erosi, hal ini disebabkan batuan atau sedimen dapat bergerak terhadap kemiringannya dengan bantuan gaya berat massa. Pada saat massa bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, terjadi proses pembuangan massa. Dalam proses erosi ini, pembuangan massa berperan penting karena arus air dapat memindahkan material ketempat yang lebih rendah. Apabila proses pembuangan masa ini berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, baik secara berlahan-lahan maupun secara tiba-tiba, maka dapat mengkibatkan bencana tanah longsor. Sementara itu lereng pegunungan yang terjal dan mengandung tanah liat disekitar daerah yang sudah retak-retak sangat rentan terhadap erosi yang disebabkan oleh gaya berat. Erosi ini akan berlangsung dengan cepat dan dapat menimbulkan bencana longsor.
4. Erosi disebabkan oeh es atau gletser
Jenis erosi ini merupakan pengikisan yang diakibatkan oleh lapisan es (gletser) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di negara-negara yang memiliki empat musim, seperti Amerika Serikat, Inggris, Italia, Swiss, Australia, dan lain-lain. Pada saat musim semi terjadi erosi oleh gletser yang meluncur menuruni lembah, akibatnya lereng menjadi lebih terjal. Erosi yang disebabkan oleh es dapat membentuk bentang alam seperti Fyord, yaitu pantai dengan dinding yang berkelok-kelok. Selain itu erosi ini dapat memindahkan partikel-partikel batuan yang terdapat disekitar pinggiran sungai. Hal ini disebabkan tenaga es yang bergerak lebih besar daripada tenaga air. Gletser atau lapisan es dapat mengkibatkan air masuk kedalam pori-pori batuan. Kemudian, pada malam hari air tersebut membeku menjadi es sehingga batuan menjadi retak dan pecah, karena sifat es dapat mengembang dalam pori-pori.
Dampak erosi.
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, hal ini akan menyebabkan menurunnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Dampak lain adalah menurunnya kempuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air kedalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain tiu butiran tanah yang tersangkut oleh aliran permukaan akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi). Selanjutnya, sedimentasi tersebut akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran. Selain itu erosi juga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup.
Bagaimana cara menanggulangi erosi?
Menurut para ilmuan, air merupakan faktor utama yang menyebabkan erosi, seperti aliran sungai yang deras, semakin cepat air yang mengalir, semakin cepat pula benda yang dapat terkikis. Air yang mengalir dapat menimbulkan gesekan terhadap tanah dan batuan yang dilaluinya. Gesekan akan semakin besar jika kecepatan dan jumlah air semakin besar. Gesekan antara air dan tanah atau batuan di dasar sungai dan gesekan antara benda padat yang terangkat air oleh tanah atau batuan dibawahnya dapat menyebabkan terjadinya pengikisan. Pengikisan oleh air sungai yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan sungai membentuk huruf "V", jurang, atau ngarai. Apabila aliran air yang cepat terjadi di tepi sungai, maka akan menyebabkan terjadinya engikisan ke arah samping atau erosi ke samping. Hasil erosi vertikal sungai semakin lama semakin dalam, sedangkan erosi ke samping sungai akan semakin lebar. Erosi vertikal berlangsung lebih cepat dibandingkan erosi kesamping, akibatnya dinding sungai sangat miring atau cenderung vertikal dan dasarnya menjadi dalam.
Selain disebabkan oleh air hujan dan air sungai, erosi juga dapat disebabkan oleh air laut. Arus dan gelombang air laut dapat menyebabkan erosi di pantai, hal ini disebabkan arus dari gelombang air air laut merupakan kekuatan yang dapat memindahkan batuan atau sedimen pantai. Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh gelombang laut yang terjadi secara terus menerus terhadap dinding pantai
2. Erosi yang disebabkan oleh angin
Hembusan angin kencang yang terus menerus dapat menyebabkan erosi. Erosi atau pengikisan yang disebabkan oleh angin umumnya terjadi di daerah tandus seperti di gurun atau didaerah yang kering. Jika angin dan pasir mengikis batu-batuan yang dilaluinya maka akan membentuk batu cendawan di gunung pasir. Contohnya tanah loss di Cina Utara (Gurun Gobi) dan bukit asir di Namibia Afrika.
3. Erosi yang disebabkan oleh gaya berat
Gaya berat massa dapat mengkibatkan erosi, hal ini disebabkan batuan atau sedimen dapat bergerak terhadap kemiringannya dengan bantuan gaya berat massa. Pada saat massa bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, terjadi proses pembuangan massa. Dalam proses erosi ini, pembuangan massa berperan penting karena arus air dapat memindahkan material ketempat yang lebih rendah. Apabila proses pembuangan masa ini berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, baik secara berlahan-lahan maupun secara tiba-tiba, maka dapat mengkibatkan bencana tanah longsor. Sementara itu lereng pegunungan yang terjal dan mengandung tanah liat disekitar daerah yang sudah retak-retak sangat rentan terhadap erosi yang disebabkan oleh gaya berat. Erosi ini akan berlangsung dengan cepat dan dapat menimbulkan bencana longsor.
4. Erosi disebabkan oeh es atau gletser
Jenis erosi ini merupakan pengikisan yang diakibatkan oleh lapisan es (gletser) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di negara-negara yang memiliki empat musim, seperti Amerika Serikat, Inggris, Italia, Swiss, Australia, dan lain-lain. Pada saat musim semi terjadi erosi oleh gletser yang meluncur menuruni lembah, akibatnya lereng menjadi lebih terjal. Erosi yang disebabkan oleh es dapat membentuk bentang alam seperti Fyord, yaitu pantai dengan dinding yang berkelok-kelok. Selain itu erosi ini dapat memindahkan partikel-partikel batuan yang terdapat disekitar pinggiran sungai. Hal ini disebabkan tenaga es yang bergerak lebih besar daripada tenaga air. Gletser atau lapisan es dapat mengkibatkan air masuk kedalam pori-pori batuan. Kemudian, pada malam hari air tersebut membeku menjadi es sehingga batuan menjadi retak dan pecah, karena sifat es dapat mengembang dalam pori-pori.
Dampak erosi.
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, hal ini akan menyebabkan menurunnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Dampak lain adalah menurunnya kempuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air kedalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain tiu butiran tanah yang tersangkut oleh aliran permukaan akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi). Selanjutnya, sedimentasi tersebut akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran. Selain itu erosi juga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup.
Bagaimana cara menanggulangi erosi?
- Melakukan penghijauan
- Membuat sengkedan
- Membangun pemecah ombak di pinggir pantai
- Pemasangan tembok atau rangka besi
- Menghutankan daerah pantai.