Home » » Kandungan Gizi dan Gizi Seimbang

Kandungan Gizi dan Gizi Seimbang

Setiap hari disadari atau tidak kita tidak akan pernah bisaa lepas dari yang namanya zat gizi. Hal ini disebabkan karena setiap hari kita memerlukan makanan yang merupakan sumber zat gizi. Setiap kali kita merasa lapar, pada saat  itu pula kita membutuhkan makanan untuk menghilangkan rasa lapar. Hampir setiap orang tahu pentingnya makanan bagi tubuh, tetapi sedikit yang memikirkan zat apa yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi serta bagaimana peranannya dalam menjaga kelangsungan fungsi tubuh.  Ada Perbedaan antara zat makanan atau nutrien/zat gizi, dengan bahan makanan. Zat makanan/nutrien atau zat gizi adalah satuan-satuan yang menyusun bahan makanan tersebut. Bahan makanan disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan, yaitu apa yang dibeli, dimasak dan disusun menjadi hidangan. Contoh bahan makanan adalah ikan, telur, beras, dan sebagainya. Pada umumnya didalam bahan makanan telah mengandung zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Secara umum pangan dikelompokkan menjadi dua yaitu pangan nabati dan pangan hewani. Pangan nabati meliputi serealia, kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian, buah-buahan, dan pangan lain seperti madu, gula, dan jamur. Sedangkan pangan hewani meliputi daging, ikan, kerang, telur, susu dan hasil susu. Sedangkan berdasarkan piramida gizi seimbang, makanan dibagi menjadi enam kelompok dengan proporsi berbeda-beda.

Piramida Gizi Seimbang
Pada dasar piramida dengan proporsi terbesar adalah kelompok karbohidrat (roti, sereal, mie, nasi, dan lain-lain) sebagai sumber energi atau kalori utama.  Diatasnya kelompok buah dan sayur sebagai sumber vitamin  dan mineral, keduanya dalam kotak yang berbeda untuk menekankan pentingnya peran dan proporsi tiap-tiap kelompok. Kotak sayur pada sebelah kiri sedikit lebih besar daripada kotak buah disebelah kanannya, artinya apa? ini berarti jumlah porsi sayur yang dianjurkan untuk kita makan setiap hari sedikit lebih banyak dibandingkan dengan porsi buah. Pada lapisan ketiga dari bawah piramida ada kelompok lauk pauk (daging, telur, ikan dan lain-lain) dikotak kiri, susu dan produk susu (mentega, keju dan lain-lain) dikotak kanan. Proporsi kelompok makanan ini lebih kecil atau lebih sempit dibandingkan dengan kedua kelompok dibawahnya. Artinya, jumlah atau porsi lauk pauk sebagai sumber utama rotein dan lemak lebih kecil daripada porsi untuk makanan pokok dan sayur atau buah. Dipuncak piramida yang ruangnya paling sempit terdapat kelompok makanan yang relatif tidak terlalu banyak diperlukan badan. Jadi porsinya perlu dibatasi seperlunya saja untuk menjaga keseimbangan gizi. Kelompok ini adalah gula, minyak, lemak dan garam. 

Zat gizi yang dibutuhkan untuk hidup sehat adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin disebut sebagai zat organik (zat yang susunannya mengandung karbon), sedangkan mineral dan air adalah zat anorganik. Didalam tubuh, zat-zat tersebut berfungsi sebagai sumber energi dan tenaga (karbohidrat, protein dan lemak), sumber zat pembangun terutama untuk tetap tumbuh dan berkembang, serta untuk mengganti sel-sel yang rusak (protein, lemak dan vitamin), dan sumber zat pengatur (vitamin, mineral dan air) 

Sumber zat pengatur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil disebut jga zat gizi mikro, yaitu kurang dari 100 mg per hari. Meskipun demikian zat-zat tersebut tetap memiliki fungsi yang sangat signifikan bagi tubuh bahkan akhir-akhir ini semakin banyak dikaji karena berbagai khasiatnya bagi daya tahan tubuh. Termasuk zat gizi mikro adalah disini adalah vitamin dan mineral. Mineral merupakan zat gizi mikro (micronutrien) dalam tubuh yang bersama-sama dengan vitamin berfungsi dalam proses metabolisme unsur gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) Mineral bersifat esensial karena merupakan unsur organik yang memiliki fungsi fisiologis yang tidak dapat dikonversi dari zat gizi lain sehingga harus selalu tersedia dalam makanan yang dikonsumsi. 

Kebutuhan untuk makan pada seseorang bukan satu-satunya dorongan untuk mengatasi rasa lapar, akan tetapi ada kebutuhan fisiologis dan psikologis yang ikut mempengaruhi. Istilah kebiasaan makan juga menunjukkan tindakan manusia terhadap makan dan makanan yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan perasaan serta persepsi tentang hal itu Dikatakan juga bahwa kebiasaan makan adalah cara-cara individu dan sekelompok individu memilih, mengkonsumsi dan menggunakan makanan-makanan yang tersedia, yang didasarkan kepada faktor-faktor sosial dan budaya di lingkungan. Kebutuhan makan pada seseorang diperlukan secukupnya, ini berarti bila kurang atau lebih dari cukup, terlebih dalam jangka waktu yang lama akan berdampak buruk bagi kesehatan. 


Semoga bermanfaat...

Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 7:00 PM

0 komentar:

Post a Comment