Home » » Identifikasi Krusakan Flora dan Fauna

Identifikasi Krusakan Flora dan Fauna

Salam sains...

Jika sungai terakhir telah teracuni,
Dan ikan terakhir telah mati...
Manusia baru sadar bahwa uang tidak lagi punya arti...

Itulah kampanye kesadaran lingkungan yang selalu didengungkan oleh para aktivis lingkungan hidup. Kampanye itu berasal dari keprihatinan mereka terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia. Mereka mencoba mengetuk pintu kesadaran kita betapa kekayaan yang kita miliki tidak ada gunanya sama sekali jika lingkungan telah rusak. Apakah arti kekayaan jika hidup dalam kekhawatiran.

Lingkungan adalah aset kehidupan yang tidak ternilai harganya. Jika lingkungan itu rusak maka hilanglah aset itu dan terancamlah kehidupan kita. Dari berbagai media kita dapat melihat beberapa tragedi lingkungan yang membawa korban dalam jumlah yang besar. Ratusan orang meninggal dalam tragedi lingkungan. Tercatat 112 orang meninggal dalam peristiwa banjir bandang Sungai Bohorok, Kabupaten Langkat Sumatra Utara akibat penebangan liar di hutan gunung Leuser. Kenudian 26 orang meninggal akibat bencana longsor di Pacet, Kab. Mojokerto, Jawa Timur.

Dari tragedi itu kita bisa membayangkan betapa tidak berdayanya kita melawan keganasan alam. Semua itu tidak akan terjadi jika kita peduli terhadap lingkungan. Seharusnya kita sadar bahwa ada hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Lingkungan akan memberikan manfaat bagi manusia selama diperlakukan dengan baik, sebaliknya jika kita semena-mena terhadap lingkungan, bencanalah yang akan menimpa kita.

Flora dan fauna adalah bagian dari lingkungan yang secara menakjubkan telah menjaga ekosistem agar tetap seimbang. Sebuah pohon di hutan misalnya, setelah mencapai umur tertentu serta menghasilkan banyak generasi, pohon itu akan berhenti tumbuh tidak dapat berbuah lagi dan akhirnya pohon itu akan roboh dan membusuk. pohon yang membusuk itu menjadi media tumbuh bagi pohon-pohon kecil generasinya, dengan demikian populasi pohon terkendali. demikian halnya dengan fauna, seekor tarantula atau laba laba tanah betina akan memakan jantannya setelah mereka kawin, betina akan menetaskan banyak telur, anak-anak tarantula yang baru menetas itu akan memakan ibunya, dengan cara yang menakjubkan ini populasi tarantula akan terkendali dan ekosistem tetap seimbang. 

Dalam ekosistem terdapat lingkaran dimana makhluk hidup saling memakan dan dimakan lingkaran itu disebut rantai makanan, karena rantai makanan itulah ekosistem tetap dalam keadaan seimbang jika rantai makanan itu terputus maka manusia akan menanggung akibatnya. Sebagai contoh, di hutan harimau merupakan predator bagi babi hutan, jika harimau banyak diburu dan dibunuh maka  jumlah babi hutan akan tidak terkendali. Hutan tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan makan populasi babi hutan yang sangat besar dan babi hutan itu akan menyerbu tanah-tanah pertanian dan rumah penduduk untuk mencari makan siapa yang rugi kalau bukan manusia?

1. Penyebab Kerusakan Flora dan Fauna.
Diakui atau tidak manusia adalah makhluk yang berperan besar dalam menciptakan kerusakan flora dan fauna. Beberapa kegiatan manusia secara langsung maupun tidak langsung telah menyebabkan beberapa flora dan fauna mengalami kelangkaan bahkan kepunahan. Untuk mencegah ini terjadi secara terus menerus sebaiknya kita mengenali kerusakan itu. Dengan mengenali kerusakan yang terjadi, kita dapat mengambil hikmah dan membuat langkah antisipasi agar kerusakan itu tidak berlanjut. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna akibat kegiatan manusia.

A. Pencemaran
Pencemaran lingkungan adalah faktor yang sangat berperan dalam penciptaan kerusakan flora dan fauna. Zat-zat polutan telah banyak membunuh flora dan fauna di darat maupun di perairan. Kini zat-zat itu semakin menyesaki bumi akibat kemajuan teknologi. Di satu sisi teknologi memang kita butuhkan tetapi di sisi lain telah menyebabkan pencemaran yang sangat membahayakan kehidupan. Hasil dan sisa-sisa kemajuan teknologi itu telah meracuni tanah, air, serta udara. Jadi, teknologi hendaknya diciptakan sedemikian rupa sehingga tetap ramah terhadap lingkungan.

Kita bisa membedakan menjadi tiga macam yaitu pencemaran udara, air, dan tanah. Perbedaan seperti itu tidaklah tepat benar karena ketiganya saling berkaitan. Asap pabrik dan kendaraan bermotor melepaskan karbon monoksida ke udara. Terjadilah pencemaran udara. Udara yang tercemar itu akan naik dan bercampur dengan uap air, terkondensasi, dan turun sebagai hujan. Air hujan yang telah tercemar karbon monoksida itu bersifat asam sehingga sering disebut hujan asam. Hujan asam ini jika mengenai tanaman atau hewan secara langsung dapat memperlambat pertumbuhannya atau bahkan membunuhnya. Air hujan yang asam itu juga memasuki air permukaan seperti sungai atau danau dan meracuni tumbuhan serta hewan-hewan air. Sebagian hujan asam itu meresap ke tanah dan meracuni tumbuh- tumbuhan. Tumbuhan dan hewan itu jika masih hidup akan menyimpan racun dalam tubuhnya. 

Pencemaran air pada akhirnya juga menyebabkan pencemaran udara dan tanah. Zat-zat polutan dalam air yang tercemar akan terurai dan bercampur dengan udara ketika berlangsung proses penguapan. Sebagian air yang tercemar juga memasuki tanah sehingga tanah pun ikut tercemar. Pencemaran tanahpun pada akhirnya juga menyebabkan pencemaran air dan udara. Zat-zat polutan yang ada dalam tanah dapat menguap ke udara, nenimbulkan bau yang tidak sedap dan menyesakkan pernapasan. Sebagian zat polutan itu juga memasuki air tanah dan mengisi air sumur, sungai, serta danau.

B. Eksploitasi Hutan
Pembakaran dan penebangan hutan secara liar adalah praktek kerusakan lingkungan yang sampai saat ini masih saja terjadi, padahal hutan memiliki fungsi yang teramat penting dalam kehidupan, selain membersihkan udara dari pencemaran hutan juga berfungsi sebagai penampung air bersih, lebih dari itu hutan adalah rumah sekaligus sumber makanan bagi sebagian besar fauna di muka bumi.

C. Pemburuan Liar
Beberapa fauna mempunyai daya tarik tersendiri sehingga mempunyai nilai ekonomis. inilah yang menyebabkan beberapa fauna diburu oleh manusia. Badak diburu oleh manusia karena diyakini culanya yang berkhasiat sebagai obat, gajah diburu manusia karena gadingnya dapat digunakan sebagai hiasan dan peralatan khusus, cendrawasih diburu karena bulunya yang indah dan beberapa fauna lagi diburu karena alasan tertentu. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna berada diambang kepunahan. Fauna juga berperan dalam persebaran flora, burung rangkong cendrawasih dan kelelawar buah telah berperan dalam persebaran tumbuhan dengan penyebaran biji beberapa tanaman tertentu, beberapa fauna juga berperan sebagai pembersih tanaman dari gangguan penyakit serta hama seperti cendawan dan serangga perusak. Jika binatang binatang terus diburu, perkembangan florapun akan terganggu.

D. Penggunaan Pestisida
Dalam pertanian penggunaan pestisida dimaksudkan untuk membunuh hewan perusak tanaman. Secara tidak sengaja pestisida itu juga membunuh hewan yang menguntungkan. Beberapa burung telah mati akibat penggunaan pestisida dan burung yang tahan terhadap pestisida akan mengalami gangguan reproduksi. Berdasarkan penelitian, pestisida berpengaruh terhadap pembentukkan kalsium dalam tubuh burung, akibatnya burung menghasilkan telur yang kulitnya sangat tipis sehingga bayi burung tidak dapat bertahan hidup.

E. Penggunaan Pupuk Buatan
Di satu sisi pupuk buatan berfungsi menyuburkan tanaman, namun di sisi lain pupuk telah berperan besar terhadap kelangkaan beberapa jenis fauna, berdasarkan penelitian para ahli menyimpulkan bahwa penggunaan pupuk telah menyebabkan hilangnya beberapa jenis ikan di sungai dan danau bagaimana ini bisa terjadi? pupuk yang disebarkan di lahan pertanian tidak semuanya diserap oleh tanaman beberapa diantaranya telah dihanyutkan air hingga sampai ke sungai dan danau. Pupuk itu menyuburkan tanaman air seperti eceng gondok hinggs tingkat pertumbuhan yang melampaui batas toleransi. Tanaman ini menyerap oksigen yang dibutuhkan oleh beberapa jenis ikan selain itu eceng gondok yang membusuk menyebabkan air bersifat asam. Beberapa jenis ikan yang tidak sanggup bertahan akan mati dan akhirnya punah.

Itulah beberapa kerusakan flora dan fauna serta hal hal yang menyebabkan kerusakan itu sesegera mungkin harus kita cegah karena dampaknya akan menimpa kita juga.



Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 6:34 PM

0 komentar:

Post a Comment