Home » » Pemanfaatan Tumbuhan

Pemanfaatan Tumbuhan

Berbagai bahan alam yang berasal dari hewan maupun tumbuhan mengandung zat gizi, seperti karbohidrat, protein, lipid, mineral yang dapat digunakan untuk kebutuhan hidup manusia sehingga bahan alam ini dapat dikonsumsi oleh manusia untuk pertumbuhan dan keperluan energinya. Selain itu dalam tubuh hewan maupun tumbuhan tertentu terkandung bahan-bahan aktif yang dapat digunakan sebagai bahan penyembuh dari berbagai penyakit ataupun zat racun terhadap serangga maupun bakteri/jamur berbahaya yang dapat digunakan untuk pestisida maupun pengawetan. 

Hal lain yang perlu diperhatikan dari bahan alam yang berasal dari tumbuhan, yaitu adanya zat warna tumbuhan seperti klorofil dan antosianim yang dapat berubah warnanya pada kondisi pH tertentu, sehingga dapat digunakan untuk indikator/penunjuk pH tertentu suatu larutan atau dapat digunakan sebagai indikator pH yang dapat menunjukkan telah terjadinya atau mendekati titik ekuivalen (TE) suatu titrasi asam basa yang biasa dilakukan di laboratorium. Bahan alam dari tumbuhan juga juga ada yang mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan kehidupan, antara lain sebagai minyak wangi/parfum, campuran minuman, pengharum ruangan, campuran pewangi permen, campuran pasta gigi dan berbagai keperluan industri lainnya.

A. Bahan Alam Dari Tumbuhan Dan Peranannya Bagi Kesehatan.


Bahan alam dari tumbuhan yaitu berbagai bahan yang dikandung dari tumbuhan, baik dari batang, daun, bunga, biji, ataupun umbi. Semua bahan itu disebut juga bahan organik. Bahan organik dari tumbuhan mengandung banyak zat, antara lain karbohidrat (sumber energi). Sumber gula yang berasa manis seperti glukosa, fruktosa, maltosa, sukrosa, laktosa; zat pati seperti amilum, amilosa, amilopektin yang biasa digunakan sebagai tepung untuk membuat berbagai makanan.  Sumber serat dari dari jenis karbohidrat selulosa juga bermanfaat untuk industri kertas ataupun untuk menyerap racun, mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna dari dalam tubuh. 


Pada beberapa tumbuhan tertentu terdapat beberapa zat aktif atau zat yang dapat berfungsi khusus, misal mengikat/mematikan bakteri berbahaya, mengaktifkan kerja organ tubuh lebih baik, memperlancar peredaran darah, menghancurkan batu ginjal, memperkuat tulan ataupun gigi. Zat aktif itu umumnya merupakan senyawa yang merupakan bagian dari alkaloid ataupun steroid yang dikandung pada tumbuhan-tumbuhan yang biasa digunakan untuk pengobatan tradisional maupun untuk campuran dalam pengobatan modern.


Beberapa obat tradisional yang bisa digunakan antara lain kunyit, mengkudu, pare, temulawak, lidah buaya, kemiri, beluntas, pepaya, dan masih banyak yang lain. Untuk mengetahui berbagai bahan alam yang berguna untuk obat-obatan, bacalah uraian berikut:


1. Kunyit

Dalam bahasa latin, nama kunyit adalah Curcumae domesticae Rhizo atau dikenal dalam bahasa daerah koneng, kuneh, kunir, kunyir, kuning, dan lain sebagainya. Kunyit merupakan tumbuhan rempah-rempah yang banyak sekali khasiatnya, antara lain sebagai bumbu masak, pewarna makanan dan minuman alami, obat-obatan alami, maupun sebagai campuran bahan kosmetik. 

Ciri fisik tanaman ini adalah berdaun hijau, tumbuh dengan ketinggian antara 0,75 meter hingga 1,5 meter, mempunyai batang basah, daunnya berbentuk lonjong, bunga yang dihasilkannya majemuk dengan warna merah atau merah muda. Kunyit atau kunir ini merupakan tanaman obat asli Asia Tenggara dan telah dikembangkan secara luas di Asia Selatan, Filipina, Taiwan, maupun Cina Selatan dan Indonesia. Bagian utama dari tanaman ini adalah rimpangnya yang berada didalam tanah, dengan warna rimpang kuning tua atau jingga terang. Rimpang tanaman ini biasanya tumbuh menjalar dan rimpang induk biasanya berbentuk elips.  Tanaman ini tumbuh di ladang dan hutan terutama di hutan jati, tetapi banyak juga ditanam di pekarangan. 


Senyawa kimia utama yang terkandung di rimpang kunyit adalah:

  1. Minyak Atsiri.
  2. Kurkuminoid.
Adapun khasiat rimpang kunyit secara umum adalah:
  1. Sebagai anti bakteri
  2. Anti jamur
  3. Stimulan
  4. Kholagog
  5. Stomakik
  6. Antispasmodik
  7. Anti inflamasi, dan
  8. Kholeretik
Secara khusus rimpang kunyit sangat bermanfaat sebagai antikoagulan, menurunkan tekanan darah, obat cacing, obat asma, penambah darah, obat sakit perut, diare, usus buntu dan rematik. Selain untuk obat-obatan, rimpang kunyit juga bisa digunakan untuk pewarna alami makanan atau obat-obatan serta campuran kosmetik.

2. Kumis Kucing
Kumis kucing atau nama latinnya Orthosiphon stamineus Benth, mempunyai panggilan di daerah antara lain kumis kucing, sesaseyam, brengos kucing, songot koceng, ataupun remujung. Tumbuhan ini mempunyai habitat ladang, di tepi sungai dan ditempat-tempat yang tanahnya agak lembab sampai ketinggian 700 meter diatas permukaan laut. Selain tumbuh di ladang, karena mempunyai bunga yang indah, kumis kucing juga sering ditanam sebagai tanaman hias, atau sengaja sebagai tanaman obat. Tanaman ini berbatang basah berbentuk empat persegi dan mudah dipatahkan, daunnya berbentuk bulat telur, bunganya berwarna putih seperti kumis kucing dan mempunyai ketinggian hingga 1,5 meter.

Tanaman ini mengandung bahan kimia genkosidorthosifonin, zat lemak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, maupun garam kalium. Tanaman ini berkhasiat sebagai anti inflamasi (anti bakar) maupun diuretik (obat pelancar buang air kecil)

3. Kemangi
Kemangi dengan nama latin Ocimum basilicum L. dan nama daerahnya surawang atau kemangen, merupakan tanaman semak yang tumbuh tegak dengan bau khas, tanaman ini berbunga dengan bentuk bulir berwarna putih dan merah muda, bijinya bila kena air akan menggelembung seperti agar-agar.

Tanaman ini mampu tumbuh dengan ketinggian sampai 1,5 meter dan tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 1300 meter dpl. Tanaman ini berkhasiat sebagai diaforetikum.


4. Keji Beling

Keji beling dengan nama latinnya Reulla napifera Zol Mor dan nama daerahnya enyoh kelo, daun picah beling. Tanaman semak ini mempunyai ketinggian antara 1 sampai 2 meter, batangnya beruas, berbulu kasar, percabangan monopodial, berwarna hijau. Daunnya tunggal, berhadapan, bentuk lanset atau lonjong, tapi beringgit, ujung dan pangkalnya runcing, panjang daun kira-kira 9 hingga 18 cm, dan lebarnya 3-8 cm, bertangkai pendek, bertulang menyirip, berwarna hijau.  

Bunganya majemuk, berbentuk bulir, mahkota berbentuk corong, berambut dan berwarna ungu. Buahnya bulat dan berwarna cokelat. Tanaman ini tumbuh liar di ladang pada daerah dengan ketinggian hingga 750 meter diatas permukaan laut.


Bagian tanaman yang digunakan untuk pengobatan adalah pada daunnya, tanaman ini mempunyai kandungan kimia antara lain garam alkali, asam silikat, karbonat dan titrepena. Tanaman ini berkhasiat sebagai diuretik, tanaman ini bisa digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati kencing batu.

Cara pengolahan keji beling adalah sebagai berikut: Daun keji beling sebanyak 1 gram dicampur dengan daun tembuyung sebanyak 10 gram dan air 100 ml. Campuran itu selanjutnya sudah bisa digunakan sebagai obat 

5. Kayu Putih

Kayu putih nama latinnya Melaleuca leucadendra L, dan nama daerahnya gelam, kayu gelam, gelam, waru gelang, ataupun ilano.  Tanaman ini berupa pohon tinggi lebih kurang 10 meter, batang berkayu, bulat, kulit mudah mengelupas, bercabang dengan warna kuning kecokelatan. Daun tunggal berbentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan berbulu, bertulangan sejajar, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, panjang 7-8 cm, mahkota 5 helai, warna putih, buah kotak, beruang tiga, tiap ruang terdapat banyak biji. 

Kayu putih tumbuh di daerah berawa-rawa bahkan dalam air, dataran rendah ataupun di pegunungan. Minyak berasal dari daun dan buahnya, kandungan kimia berupa minyak atsiri. Tanaman ini berkhasiat sebagai diaforetik, analgesik, desinfektan, ekspektoran dan antispasmodik. Nyeri sendi dapat diobati dengan cara menyediakan akar pepaya sebanyak 10 potong kemudian ditambahkan dengan 1 sendok makan garam dan 2 sendok makan minyak kayu putih. Masukan ramuan tersebut kedalam botol, kemudian tutup dengan rapat. Botol tersebut dijemur di sinar matahari selama 10 hari, selanjutnya campuran dalam botol sudah dapat digunakan sebagai obat.
Posted by: Ani
SainsDucation Updated at: 7:04 PM